2. Mengayun Gendong bayi rapat-rapat ke tubuh anda, dan cobalah mengayun perlahan dengan gerakan tubuh anda. Kondisi tak sulit yang terjadi saat tubuh anda dan bayi saling menempel, dan gerakan ritmis perlahan berdampak menenangkan.
3. Memijat
Tekanan lembut di tubuh bayi, antara lain di punggung, perut, lengan, dan kaki akan menghibur dan mengalihkan perhatian bayi beberapa saat sehingga ia akan berhenti menangis. Jika berlangsung cukup efektif, bayi bahkan bisa tenang dan tertidur setelah kelelahan menangis.
4. Memanfaatkan Whaite Nose
Bayi dengan mudah menangkap bunyi-bunyian ritmis yang  membosankan, seperti suara kipas angin, pengering rambut, atau suara hujan. Nyalakan benda-benda itu atau putar rekaman suara hujan, makan bayi akan memusatkan perhatiannya pada suara tersebut bahkan tertidur.
Kolik tidak akan dialami si kecil selamannya. Berdasarkan data, kolik cenderung memuncak ketika bayi berusia sekitar 6 minggu dan berkurang antara 3-4 bulan. Tetapi jika di masa itu kolik yang di alami si kecil terlihat intens dan menjadi-jadi, maka ingatlah bahwa kembung gas di perut bukan penyakit. Sekalipun kondisi ini memicu stres, tidak akan membahayakan bayi dalam jangka panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H