Menurut sejarahnya, nama "Pirus" berasal dari kata kuno bahasa Prancis pierre
Turquoise, yang berarti "batu Turki". Dari Turki, batu itu pertama kali tiba di Eropa,
melalui rute perdagangan. Karena asal-usulnya di sekitar Turki, oleh karena itu terkait
erat dengan Timur Tengah. Arti serta warna batu ini sangat berbeda dalam budaya yang
berbeda.
Konon batu Pirus hanya ditemukan di daerah kering dan tandus, dimana asam, air tanahnkaya tembaga merembes ke bawah, kemudian bereaksi dengan mineral yang
mengandung fosfor dan alumunium. Oleh sebab persyaratan tersebut maka batu Pirus jarang sekali ditemukan di permukaan bumi. Batu Pirus ditemukan dalam berbagai warna terutama warna biru sampai hijau mineral, tidak bening seperti batu mulia lainnya. Pirus
juga selalu memiliki kotoran tembaga, sebab merupakan hasil sampingan tambang
tembaga.
Batu Pirus mempunyai ciri ciri sebagai berikut :
a. Bentuknya seperti batu kali dengan permukaan halus.
b. Berwarna terutama Biru dan Hijau.
c. Kandungan kimianya dengan komposisi kimia CuAl6(PO4)4(OH)84H2O.
d. Kekerasan dalam skala : 5 -- 6 Mohs.
e. Berat Jenis sebesar 2,76 (+0,14, -0,36).
Batu Pirus yang paling berharga adalah yang berwarna biru langit yang kuat. Warna yang pucat, kekuningan, atau kehijauan memiliki nilai yang lebih rendah.Â
Seiring waktu, batu Pirus biru akan menjadi kehijauan atau warnanya tidak lagi terang
sebab mengalami dehidrasi.
Batu Pirus biasanya dapat dibedakan berdasarkan warnanya, yaitu :
a. Batu Pirus Celeste : Warna biru langit ringan.
b. Batu Pirus Terang (Light Turquoise) : Warna biru terang.
c. Batu Pirus Biru : Warna biru sebagaimana biru terang namun lebih biru. Nama ini
 diberikan di Inggris tahun 1900-an.