Mohon tunggu...
Nurwendo Haricahyadi
Nurwendo Haricahyadi Mohon Tunggu... Dosen - Anak Kolong Yang Gemar Menulis

1. Ketua DPP KNPI 1996-1999 2. Ketua PP Generasi Muda FKPPI 1998-2001 3. Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan Generasi Muda FKPPI 2008-2018 4. Anggota DPR/MPR RI 1997-2002 5. Dosen 1984-Sekarang 6. Penulis Buku 2020-Sekarang 7. Penulis Di UC We Media 2017-2020

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Batu Black Opal Kalimaya Banten

21 Agustus 2021   08:33 Diperbarui: 21 Agustus 2021   08:52 3111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Dokumen pribadi

Saat itu tanggal 6 Februari 2019, seorang pelapak online memberikan tiga buah
bongkahan batu Black Opal Kalimaya asal daerah Banten. Batu Black Opal ini terkenal
"jarong"nya yang begitu indah mempesona. 

Namun bongkahan batu Black Opal yang saya punya ini masih sangat mentah alias belum ada jarongnya. 

Keindahan batu Black Opal Kalimaya ini memang terdapat pada corak warna-warni yang
muncul di dalam batu seperti kerlap kerlip lampu disko yang disebut sebagai jarong. Yang
paling menarik dari Black Opal Kalimaya asal Banten variasi warna jarongnya lebih banyak
dibanding dengan batu Opal dari belahan lain di dunia, misalnya batu Opal dari Wello
Ethiopia atau batu Opal dari Australia.

Selepas pemberian itu, tiga buah bongkahan batu Black Opal Kalimaya tersebut saya
rendam dengan air hujan dan sesekali saya ganti dengan air hujan yang baru.

Ketika saya ganti rendaman air hujan di awal bulan Oktober 2019, saya sempatkan
melihat lebih seksama satu dari tiga buah bongkahan batu Black Opal Kalimaya.

Bongkahan batu Black Opal Kalimaya yang saya amati, saya melihat muncul bintik bintik
putih di bongkahan batu tersebut. 

Bintik bintik putih tersebut yang menurut info yang saya dapat dari media adalah calon
jarong. Bintik bintik putih tersebut nantinya akan berubah warna menjadi warna merah,
biru atau hijau.

Nampaknya, rendaman air hujan cukup ampuh untuk mempercepat munculnya jarong pada batu Black Opal Kalimaya. Kemudian timbul niat saya untuk membuat sebuah batu cincin dari bongkahan batu Black Opal Kalimaya tersebut.

Pada tanggal 21 Oktober 2019, saya bawa bongkahan batu Black Opal Kalimaya ke
tempat pembuatan batu cincin di Pasar Segar Depok. Dedi sang pengrajin sudah ready
untuk meng-GOSPOL bongkahan batu Black Opal Kalimaya menjadi sebuah batu cincin.

Sebelum di-GOSPOL, saya minta Dedi untuk mencari bagian dari bongkahan batu Black Opal Kalimaya yang banyak menampakkan bintik bintik putih calon jarong. 

Saat melakukan GOSPOL, Dedi sempat gagal karena batu cincin yang sudah hampir
selesai terbelah menjadi dua bagian. Menurut Dedi, batu Black Opal Kalimaya memang
mudah pecah saat di GOSPOL dan harus hati hati dalam proses memolesnya. Kemudian
Dedi kembali memotong bongkahan batu Black Opal Kalimaya yang sudah banyak bintik bintik putihnya.

Sekitar satu jam setelah itu, Dedi sudah menyelesaikan pekerjaannya dan memasang
batu Black Opal Kalimaya ke sebuah cincin yang berdimensi 25 mm x 18 mm. Sedangkan
sisa bongkahan batu Black Opal Kalimaya diberikan ke saya.

Menurut info yang saya baca dari media bahwa memang banyak cara untuk bisa
membuat batu Black Opal Kalimaya muncul jarongnya. Oleh karena itu, saya akan
mencoba cara yang saya pilih agar batu cincin Black Opal Kalimaya yang saya miliki bisa
keluar jarongnya apalagi bibit bibit jarong berupa bintik bintik putih sudah terdapat dalam batu Black Opal Kalimaya tersebut.

Intensitas untuk merawat batu akik semakin tinggi ketika makin maraknya wabah
pandemi COVID-19 yang memaksa saya lebih banyak tinggal di rumah.

Sambil menjemur diri di bawah terik matahari pagi maka saya pun juga menjemur koleksi
batu akik saya secara bergantian tak terkecuaku batu Black Opal Kalimaya. Sebelum
dijemur, batu Black Opal Kalimaya saya olesi dengan minyak zaitun dan setelah dijemur saya keringkan dengan kain halus dan kembali saya olesi dengan minyak zaitun dan kemudian saya simpan di tempatnya.

Hal tersebut saya lakukan secara berulang ulang. Cara tersebut saya lakukan mulai bulan Maret 2020 dan hingga akhir bulan Juli 2020. Itu artinya sekitar empat bulan saya melakukan treatmen terhadap batu Black Opal Kalimaya. .

Secara berkala terutama di bulan Juli 2020, saya perhatikan pada batu Black Opal Kalimaya, beberapa bintik putih yang merupakan bibit bibit jarong sudah berubah warna menjadi warna merah dan warna biru dan itu artinya batu Black Opal Kalimaya tersebut sudah memiliki jarong meski masih dalam jumlah hitungan jari. 

Hal ini berarti cara treatmen yang saya lakukan sudah benar dan mampu membuat batu
Black Opal Kalimaya yang saya miliki telah memunculkan jarongnya. Alhamdulillah ..

Kesabaran dan ketekunan itulah kunci agar batu Black Opal Kalimaya memunculkan
jarong dengan kerlap kerlip warna warni yang sangat indah ..

Subhanallah ..

NH
Depok, 21 Agustus 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun