A. Social-Emotional Learning (SEL) adalah proses di mana individu memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan, serta sikap untuk memahami dan mengelola emosi mereka, membangun hubungan positif, membuat keputusan yang bertanggung jawab, serta mengatasi tantangan secara sehat. SEL bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan emosional dan sosial individu, yang pada gilirannya berpengaruh terhadap kemampuan belajar dan perkembangan secara keseluruhan.Â
B. CASEL (Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning) adalah organisasi yang mempopulerkan konsep SEL di dunia pendidikan. CASEL mengembangkan sebuah kerangka kerja untuk mengimplementasikan SEL secara efektif di sekolah, dengan tujuan agar siswa tidak hanya berhasil secara akademis, tetapi juga berkembang secara emosional dan sosial. Kerangka kerja CASEL mencakup lima kompetensi dasar SEL, yaitu:Â
1. Kesadaran Diri (Self-awareness) -- Kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi diri sendiri serta bagaimana emosi tersebut mempengaruhi pikiran dan perilaku.
2.Pengelolaan Diri (Self-management)Â Kemampuan untuk mengelola emosi, perilaku, dan stres, serta kemampuan untuk menetapkan dan mencapai tujuan pribadi.
3. Kesadaran Sosial (Social awareness)Â Kemampuan untuk memahami dan empati terhadap perspektif orang lain, serta memahami dinamika sosial dan budaya.
4. Keterampilan Relasional (Relationship skills) Kemampuan untuk membangun dan memelihara hubungan yang sehat dan produktif dengan orang lain, serta keterampilan dalam berkomunikasi dan menyelesaikan konflik.
5. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab (Responsible decision-making) Kemampuan untuk membuat keputusan yang sehat dan konstruktif berdasarkan pertimbangan etis, sosial, dan emosional.
C. Pengertian Menurut Ahli
Beberapa ahli mengemukakan pandangan mereka mengenai SEL.Â
- Durlak et al. (2011):Â dalam penelitiannya menyatakan bahwa penerapan SEL secara konsisten dalam pendidikan dapat meningkatkan keterampilan sosial dan emosional siswa, serta memiliki dampak positif terhadap hasil akademis, pengurangan perilaku buruk, dan peningkatan kesejahteraan psikologis siswa.
- Elias et al. (1997):Â menyatakan bahwa SEL tidak hanya penting dalam konteks pengembangan pribadi tetapi juga sangat relevan dalam membantu siswa mengelola tantangan akademis dan sosial di sekolah.