1. kebebasan berekspresi dan berorganisasi.
misalnya sebagai sesama mahasiswa, dimana kampus adalah sebagai wadah untuk agar bagaimana kemudian kita sebagai mahasiswa mampu untuk menciptakan lingkungan kampus yang lebih inklusif. kemudian hal  ini dapat kita lakukan dengan cara kita membuat ruang - ruang dialektika, seperti diskusi, menyampaikan pendapat, dan gagasan itu sendiri. inilah mengapa perlunya mahasiswa menanamkan nilai - nilai demokrasi dalam kampus, agar tidak tercapainya penyimpangan dan krisis keadilan dalam lingkungan kampus.  dengan kita berorganisasi dalam kampus, maka kita akan paham dengan apa itu demokrasi sebenarnya.
2. partisipasi dari mahasiswa.
mahasiswa harus digembleng layaknya gatot kaca agar menjadi pemimpin bangsa dan negara. dengan didorongnya mahasiswa maka lingkungan kampus akan lebih menjadi inklusif. kemudian partisipasi mahasiswa harus lebih aktif, yaitu dengan membuat seminar dan program - program kerja lainnya. agar mahasiswa mampu menciptakan hal - hal baru yang lebih berkreatif didalam lingkungan kaampus. Â
kesimpulanÂ
untuk menciptakan demokrasi kampus yang lebih efektif, maka kita harus menciptakan ruang - ruang diskusi, agar kemudian mahasiswa dapat berekspresi bebas dan tidak stagnan begitu saja.Â
dengan memahami demokrasi dan menerapkannya di kampus, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan adil. lalu kemudian demokrasi dapat membantu menciptakan lingkungan kampus yang lebih kondusif untuk belajar, berdialog, dan berinovasi.
referensiÂ
Bayu Andri Nugraha dan Tri Wahono (2014) .PELAKSANAAN NILAI DEMOKRASI DI KALANGAN MAHASISWA
Oliviane Nuah ( 2024 ): apa itu demokrasi dan bagaimana kita terapkan di kampus.
Febrian,  W.  (2023).JUDICIAL  REVIEW  PASAL  222  UNDANG-UNDANG  NOMOR  7 TAHUN   2017   TENTANG   PEMILIHAN   UMUM   TERKAIT   AMBANG   BATAS PRESIDENTIAL   THRESHOLD   DI   MAHKAMAH   KONSTITUSI   REPUBLIK INDONESIA  PERSPEKTIF  SIYASAH  SYARI'IYAH(Doctoral   dissertation,   UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu).Â