Diantara lima generasi dalam industri kerja saat ini, Gen Z adalah 'anak baru' dalam ranah tersebut. Penelitian Pew Research mengkategorikan Gen Z sebagai generasi yang lahir setelah 1996, yang berarti ujung demografi Gen Z mencakupi mahasiswa masa kini, mahasiswa yang sedang magang, dan karyawan tingkat pemula.
Gen Z dapat dikatakan sebagai penantang baru bagi generasi sebelumnya yaitu, Millenial yang saat ini mendominasi angkatan kerja. Jika Millenial adalah pelopor digital, maka Gen Z adalah pengguna pertama produk-produk digital yang menutut konektivitas 24/7.Â
Dengan konektivitas tanpa batas terhadap media sosial, akses terhadap penyebaran informasi terkait ide, budaya, dan keyakinan telah membuat Gen Z sangat sadar terhadap isu-isu sosial. Dalam ranah pekerjaan, mereka selalu ingin tampil bahwa mereka tahu jawabannya, dan menumbuhkan kepercayaan diri seperti itu bagus.
Sebagai generasi pertama yang merasakan internet, Gen Z begitu diunggulkan karena mereka telah mengetahui dan beradaptasi dengan hal ini sejak lahir, mereka lebih piawai untuk menemukan konten yang relevan lebih cepat dan tepat dari generasi sebelumnya, terbuka terhadap teknologi baru, perubahan dan lebih banyak adaptasi.Â
Namun, karena baru memasuki industri kerja, Gen Z memang masih minim pengalaman. Dilansir indeed.com, setidaknya ada 7 karakter umum yang dimiliki oleh Gen Z, apa saja ya? Yuk, simak.
1. Gen Z berharap untuk bekerja dengan teknologi modern
Karena sudah terbiasa dengan teknologi sejak lahir, Gen Z menginginkan penggunaan teknologi modern dalam kehidupan profesional mereka.
2. Gen Z lebih suka interaksi langsung
Keinginan Gen Z untuk terus berkomunikasi, bukan hanya virtual namun juga berinteraksi tatap muka adalah untuk menyeimbangkan kehidupan mereka. Gen Z yang senang dan menghargai kolaborasi ingin orang lain menyampaikan pendapat unik ke dalam percakapan, yang biasanya ditemukan dalam interaksi langsung.
3. Gen Z memiliki mental pengusaha
Gen Z tumbuh menyaksikan orang lain yang menggunakan teknologi untuk menciptakan suatu bisnis yang menghasilkan. Sebagai pengguna pertama digital, mereka merasa siap untuk memanfaatkan pengetahuan dan menciptakan peluang bagi mereka sendiri.
4. Gen Z kurang toleran terhadap lingkungan otoriter
Terbiasanya Gen Z untuk membagikan pemikiran mereka secara publik, dan mendapatkan umpan balik secara real-time di sosial media, mengakibatkan Gen Z kurang toleran terhadap lingkungan otoriter, karena mereka mengharapkan gagasan mereka didengar dan dihormati di lingkungan kerja.
5. Gen Z merangkul perubahan
Gen Z merupakan generasi yang paling banyak mendapatkan informasi daripada remaja dari generasi lain, hal ini dapat terjadi karena terbukanya akses terhadap internet, berita, media sosial sejak mereka lahir. Informasi yang diterima dari internet, telah menampilkan peristiwa sosial dan politik yang besar, sehingga hal tersebut mungkin telah menyebabkan perubahan, dan Gen Z fleksibel terhadap perubahan tersebut.
6. Gen Z menghargai fleksibilitas
Walaupun Gen Z adalah pekerja keras, namun mereka sangat menghargai fleksibilitas kerja.
7. Gen Z sangat kompetitif
Menjadi salah satu lingkungan pendidikan terkompetitif, Gen Z yang terbiasa menerima umpan balik secara instan terhadap hasil mereka, kerap membandingkan hasil yang diperoleh dengan rekan-rekan yang lain sehingga Gen Z sangat kompetitif.
Jadi, itulah karakter dari Gen Z dalam industri kerja, sangat adaptif, fleksibel, serta tidak bisa berada di lingkungan otoriter. Jadi, siap-siap perubahan kultur perusahaan, nih setelah Gen Z masuk?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H