Sudah bukan menjadi hal yang tidak familiar lagi ketika tindakan kriminalitas seperti pencurian sepeda motor atau uang bagi warga Desa Mandalawangi, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang kerap kali setiap menyambut Tahun Baru dan Lebaran, sering terjadi rumah warga yang mendapati kemalingan entah itu motor, mobil, perhiasan dan uang bahkan kerugiannya pun mencapai ratusan juta.
Hal ini terjadi pada keluarga Ibu Enok,puncak pencurian dan perampokan terbesar terjadi tahun 2015 saat bulan Puasa. Berawal ketika semua orang sedang terlelap tidur, Dilla selaku korban yang saat itu berumur 11 tahun yang merupakan anak Ibu Enok terbangun dan dikagetkan dengan 7 orang asing yang sama sekali tidak dikenali berada di kamarnya, saat itu Dilla berdua dengan ibu Enok. Sedangkan di sisi lain, Ayah Dilla berada pada bekapan para pencuri dengan tangannya ditali berada di ruangan lain. Para pelaku saat itu langsung beraksi dengan mengacak-acak lemari dan mengancam korban untuk memberi tahu dimana barang-barang berharga dan uang yang disimpan.
"Waktu itu sempat ingin teriak minta tolong, tapi gak mungkin karena mereka banyak dan rumah saya juga jauh dari tetangga, karena kiri kanan rumah saya tuh lahan kosong, sedangkan rumah posisinya ada di depan jalan gede" ungkap Dilla selaku korban. Kejadian itu mengalami kerugian dari mulai smartphone, uang puluhan juta dan jam tangan merk Alexander Christie. Setelah kejadian itu, keluarga langsung menghubungi pihak kepolisian untuk melakukan investigasi tapi hasilnya nihil, pelaku tak kunjung ditangkap meski korban mengeluarkan jutaan untuk meringkus pelaku.
Tidak sampai di situ, tahun baru 2018 keluarga Dilla mengalami pencurian satu buah motor tipe Honda CBR, dengan kondisi masih baru. Motor milik Dilla raib dicuri maling saat malam tahun baru. Pada investigasi ini diduga pencuri menggunakan tembok sebelah kanan rumah untuk memanjat masuk ke area halaman rumah Dilla. Keluarga Dilla terutama Ibu Enok curiga karena terdapat jejak kotoran dari sandal/sepatu di tembok pagar halaman rumahnya setelah kejadian pencurian itu. Selain itu, ternyata para pelaku pencuri sudah menandai rumah dilla dengan sebuah coretan yang ditulis pada bagian depan gerbang rumah Dilla.
Tahun 2021 lagi-lagi keluarga Dilla mengalami pencurian, taksir kerugiannya diantara lain adalah motor Beat dan motor PCX Merah. Kejadian ini berlangsung pada pertengahan tahun 2021 yang dimana saat itu keluarga Dilla masih belum istirahat tidur hingga jam 2 dini hari. Hingga pada pagi hari jam 7, baru mengetahui bahwa Motor milik Dilla hilang dicuri, hingga terakhir kali dilla menjadi korban pencurian di rumahnya terjadi di tahun 2024 bulan Maret. Saat itu kondisi rumah hanya dihuni oleh Pak Rasdi selaku Ayah Dilla dan keponakannya Dilla, Reihan. Menurut keterangan Reihan, saat itu ia ditinggal oleh Pak Rasdi ke sawah dan hanya Reihan sendiri di rumah. Posisi saat itu Reihan sedang mencuci sepeda listriknya di belakang rumah, ketika Pak Rasdi kembali dari sawah tiba-tiba rumah berantakan, bagian dalam lemari kamar sudah diacak-acak. Nahas barang berhargapun raib, mulai dari handphone merek Oppo, Uang tunai dan perhiasan emas, kerugian ditaksir hingga puluhan juta.
"Untuk musibah terakhir ini saya sudah mengikhlaskan dan enggak melapor ke polisi, karena sudah berapa kali sejak kami sering kehilangan barang berharga setiap kali lapor polisi tetap saja hasilnya nihil, pelaku enggak tertangkap ya sama saja bohong" ungkap Dilla.