Ini adalah sasaran yang paling krusial karena, efek penting nya adalah bukan hanya membuat mereka bisa baca tulis, tetapi juga mengasah kemampuannya sehingga terbentuk individu-individu yang produktif dan karakter yang lebih dewasa. Belajar membaca pun dapat membentuk karakter diri. Maka dari itu, sangat disarankan untuk banyak-banyak membaca buku agar mampu mengenal masalah dari berbagai macam sudut pandang.Â
Â
Hari Peringatannya
Sesuai dengan nama ketidakmampuannya, hal ini memiliki hari peringatannya tersendiri lho! Untuk merealisasikan apa yang dikatakan pemerintah, peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke-53 di laksanakan oleh Kemendikbud pada tanggal 8 September 2018 berdasarkan gagasn UNESCO ditanggal 8-19 september 1965. Kegiatan ini berlangsung 4 hari dari tanggal 6-9 September 2018.Â
Tema internasional yang diadakan oleh UNESCO kali ini adalah "Literacy and Skills Development". Tema ini mendapatkan inspirasi dari komitmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan aksara sebagai basis dari gerakan memberdayakan masyarakat, bukan hanya sekedar mengurangi presentase jumlah masyarakat yang masih buta aksara, melaikan juga untuk mengembangkan keaksaraan dalam arti lebih luas. Dan kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.Â
Disamping itu, Kabupaten Deli Serdang ternyata telah banyak meraih prestasi-prestasi di bidang pendidikan keaksaraan dan kesetaraan; Penghargaan Pengentasan Buta Aksara Nasional di Kabupaten Kerawang, Penerima Anugerah Aksara Tingkat Madya tahun 2015, dan Terbaik I Komitmen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) tahun 2018.Â
Deli Serdang juga pernah meraih juara terbaik nasional instruktur TK pada tahun 2018. Selain memiliki prestasi dan komitmen, kabupaten ini sendiri juga memiliki sisa penduduk buta aksara hanya 0,07%. Â rangkaian acaranya akan awali dengan Festival Literasi Indonesia, Pameran Pendidikan dan Kebudayaan, simposium pendidikan kesetaraan, temu evaluasi program keaksaraan dan kesetaraan, workshop pengembangan pendidikan keaksaraan pada komunitas adat hingga pemberian anugerah aksara.
 Rangkaian Acara
Rangkaian acara peringatan ini diawali dari Festival Literasi Indonesia, Pameran Pendidikan dan Kebudayaan, simposium pendidikan kesetaraan, temu evaluasi program keaksaraan dan kesetaraan, workshop pengembangan pendidikan keaksaraan pada komunitas adat, pemberian anugerah aksara, pemberian penghargaan TBM Kreatif-Rekreatif, dan pemberian penghargaan pemenang lomba keberaksaraan, SPNF Berprestasi dan Perempuan Berprestasi.
Dihari ke-3, Firman Hardiansah selaku Ketua Umum Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) membaca delapan rekomedasi; yang pertama, Menyesuaikan istilah "International Literacy Day" yang merupakan gagasan dari UNESCO yang diperingati pertahun pada tanggal 8 september dari "Hari Aksara Internasional" diubah menjadi "Hari Literasi Internasional".Â
Beliau juga mengumumkan bahwa Kemendikbud akan mempertahankan peningkatan program-program literasi yang telah dilaksanakan Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas Bersama Forum TBM; Gerakan Indonesia Membaca, Kampung Literasi, Residensi bagi pengelola TBM dan peggiat Literasi. Ia juga akan meningkatkan jumlah lokasi dan jumlah peserta residensi bagi pengelola TBM dan penggiat literasi untuk usaha peningkatan kapasitas dan pertukaran inspirasi dengan sesame pengelola TBM dan penggiat literasi.Â