Mohon tunggu...
Nurun Nami
Nurun Nami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Filosofi Zaid dan Amr dalam Ilmu Nahwu

14 Juni 2024   00:00 Diperbarui: 14 Juni 2024   13:54 1026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gurunya menjawab: "Tidak ada yang memukul dan tidak ada yang dipukul. Ini hanyalah contoh yang dibuat oleh ulama nahwu untuk memudahkan para pelajar dalam memahami kaidah-kaidah nahwu". Karena tidak puas dengan jawabannya, sang wazir pun memenjarakan gurunya.

Kemudian ia mendatangkan seluruh guru nahwu seantero negeri untuk ditanya dengan pertanyaan yang sama. Semua menjawab sama persis dengan jawaban guru pertama, sehingga semua guru dipenjara. Penjara pun penuh dan seluruh madrasah mulai mengalami krisis guru nahwu. Akhirnya Daud Basya menyuruh utusan untuk membawa para ahli nahwu dari kota Baghdad. Ia pun menanyakan kembali pertanyaan yang sama kepada mereka. Pimpinan mereka yang bijaksana menemukan jawaban cerdas:

"Kesalahan terbesar `Amr adalah karena ia telah mencuri huruf "waw" yang harusnya itu milik anda, wahai yang mulia!" Ia mengisyaratkan adanya huruf wawu di lafaz `Amr setelah huruf "ra’", dan huruf "waw" yang saharusnya ada dua di dalam lafaz Daud sekarang hanya tersisa satu karena dicuri oleh `Amr. Sang wazir kagum dengan jawabannya dan bersedia memberikan hadiah apa saja yang diinginkan ulama tadi. Namun beliau hanya ingin para ulama yang sedang dipenjara dibebaskan.

Daftar Pustaka

Fauziah, I. (2020, Januari 2). Antara Bahasa Arab, Nahwu, dan Sharaf. FTIK UIN Malang.

Furqoni, A. T. (2020, Oktober 29). Kisah Dibalik Contoh Zaid dan Amr dalam Kitab Nahwu. pesantren.id.

Inilah Alasan Kenapa Zaid dan Amr Sering Disebut dalam Kitab Nahwu. (2017, Desember 15). Nahwu.top.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun