Mohon tunggu...
Nurul Widiyastuti
Nurul Widiyastuti Mohon Tunggu... -

QS 51;56

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rokok (Lagi dan Lagi)

22 Juni 2011   06:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:17 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

- Gizi buruk

- Kematian pada bayi dan anak

( Semba, Richard D, et al,. 2008)

Akibat yang ditimbulkan rokok lainnya adalah gangguan pada paru, yaitu penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang meliputi bronkhitis kronik dan emfisema. Juga kanker paru (bukan karsinoma sel kecil dan karsinoma sel kecil), penurunan faal paru, dan penyakit paru lainnya. Rokok juga mengakibatkan gangguan reproduksi pada pria dan wanita. Pada pria berupa impotensi, infertilitas, dan gangguan sperma. Sedangkan pada wanita berupa nyeri haid, menopause lebih awal, dan infertilitas. Masalah lain yang ditimbulkan karena rokok adalah rambut (bau dan kotor), mata (berair, sering berkedip, katarak, degenerasi macula, kebutaan), kulit (keriput, penuaan dini), hidung (gangguan penciuman), gigi (diskolorisasi, plak, longgar, gingivitis), dan mulut (bau mulut, nyeri tenggorok, gangguan mengecap rasa).

Tidak hanya masalah tersebut yang akan muncul, bahkan kanker pun bisa sewaktu-waktu menghampiri dan mengancam para perokok, antara lain kanker mulut yang berpotensi lima kali lebih besar, kanker tenggorok sembilan kali lebih besar, kanker kandung kemih dua hingga tiga kali lebih besar, kanker bibir, pipi, lidah, kanker pankreas, esofagus, dan kanker leher rahim.

Pada wanita hamil, rokok bisa menyebabkan keguguran, gangguan tumbuh kembang anak dan penyakit lain pada anak, gangguan oksigen janin, dan gangguan enzim pernapasan. Jika ibu merokok 10 batang per hari, maka kemungkinan anaknya akan menderita asma dua kali lebih besar.


Ekonomi

Mereka yang miskin lebih banyak yang merokok dari pada yang kaya (68% dan 61%) (data RISKESDAS 2007). Tak ayal beberapa ibu rumah tangga amat giat dalam mencari penghasilan tambahan bagi keluarganya. Ternyata jika dilihat lebih jauh, hal itu dikarenakan penghasilan suami sekian persennya digunakan untuk belanja rokok tiap bulannya sehingga berpengaruh terhadap pendapatan untuk keluarga tiap bulannya. Hasil survei juga menyebutkan jika pemasukan sebuah keluarga miskin sekitar satu juta rupiah per bulan, maka biaya untuk rokok yang dikeluarkan sekitar Rp 120 ribu. Sedangkan biaya untuk membeli telur dan susu hanya 2,25 persen atau sekitar Rp 28 ribu. Biaya pendidikan untuk anak bahkan lebih kecil lagi, yakni sekitar satu persen atau hanya Rp 12 ribu per bulan.( Liputan6.com).

Belanja rokok yang besar akan menyebabkan kemiskinan. Jika saja mau berhemat, sudah pasti uang yang sebelumnya dikeluarkan untuk konsumsi rokok dialihkan untuk pemenuhan gizi keluarga, maka yakinlah seluruh anggota keluarga akan mempunyai gizi yang baik.

Moral

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun