Pernahkah kamu merasakan sangat rindu rumah karena sedang berada jauh dari rumah? Itu biasa disebut dengan Homesick. Munculnya Homesickness ini biasanya dikarenakan meninggalkan orang orang yang disayang, lingkungan yang familiar, dan nyaman. Keterpisahan antara anak dengan orangtuanya merupakan sebuah perubahan situasi yang cukup berpengaruh bagi para remaja. Hal tersebut membuat remaja sering merasakan rindu akan rumahnya sehingga menyebabkan timbulnya Homesickness.
Remaja khususnya perantau yang mulai memasuki lingkungan baru tentunya membutuhkan dukungan sosial. Para pelajar juga membutuhkan penyesuaian diri di lingkungan baru yang baik agar dapat mengatasi berbagai tantangan di masa studinya. Namun pada kenyataannya, tidak semua pelajar yang merantau dapat menyesuaikan diri juga mengatasi tantangan yang dihadapi dengan mudah, sehingga tak jarang hal ini memicu berbagai tekanan dan stress yang menghambat proses penyesuaian diri pada mahasiswa baru.
Menurut Morisson & Weiss, Remaja yang mengalami Homesickness level sedang hingga berat, akan menampilkan beberapa perilaku yang negatif, seperti menangis, menarik diri dan beberapa hal lainnya. Untuk itu, ada beberapa cara untuk mengatasi Homesickness, Yuk kita simak!
1. Menerima dan memahamii rasa Homesickness
Biarlah kita merasakan perasaan sedih saat sedang merasakan Homesick, biarlah hati kita menerima, jangan terlalu di tekan agar terbiasa. Karena penting untuk mengakui perasaannya sebagai bagian dari proses penyesuaian
2. Terhubung dengan teman dan keluarga
Biasakanlah berkomunikasi dengan teman dan keluarga dari kampung halaman, melalui media sosial, panggilan video, ataupun panggilan suara.
3. Buat rencana kunjungan
Sesekali, kunjungilah kampung halaman saat dirasa banyak waktu untuk bisa berkunjung. Hal ini tentu saja bisa melepas rindu walaupun hanya sejenak.
4. Ciptakan lingkungan yang nyaman
Buatlah lingkungan tempat kamu tinggali sekarang senyaman mungkin, dekor atau hias ruangan yang mirip dengan lingkungan sebelumnya. Agar tercipta rasa aman dan nyaman di lingkungan baru.
5. Jelai daerah sekitar
Jalan-jalan di lingkungan yang baru bukanlah hal yang buruk, itu dilakukan agar kamu dapat mengenali lingkungan baru dengan cepat. Temukan banyak tempat-tempat menarik dan kenali lingkungan kamu. Ini akan membuat kamu merasa lebih terhubung dengan lingkungan baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H