Mohon tunggu...
NURUL ULA BAITI
NURUL ULA BAITI Mohon Tunggu... Lainnya - SISWI SMA

Saya menyukaiku hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan manusia dan alam.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peningkatan Lansia di Indonesia

20 Februari 2024   18:37 Diperbarui: 20 Februari 2024   18:43 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Liputan.com (Defianti, 2023.)

Dampak yang dirasakan tidak hanya terjadi pada jangka pendek saja, tetapi dampak lebih besar diperkirakan akan terasa di jangka panjang. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat penuaan (rate of aging) adalah menaikkan angka kelahiran, menurunkan angka harapan hidup dan imigrasi (Mason dan Lee (2011). Dan juga selama kita mampu menjaga kakek dan nenek untuk terus sehat, Indonesia akan terus berkembang, karena kesehatan pun menjadi salah satu hal penting di suatu negara untuk mensejahterakan rakyat didalamnya.

Lansia bukan berarti orang yang benar-benar tak berdaya dalam segala hal dan memiliki banyak keluhan kesehatan. Menurut Surini & Utomo (dalam Sukmawati 2019) lanjut usia bukanlah sebuah penyakit pada usia lanjut melainkan tahap lanjut pada proses kehidupan yang dijalani semua individu ditandai dengan menurunnya kemampuan tubuh dalam beradaptasi dengan stres lingkungan. 

Selain itu, lansia dapat berdaya sebagai subjek dalam pembangunan kesehatan negara. Sebagai contoh, pengalaman hidup mereka yang dapat menjadi inspirasi keluarga atau masyarakat lain. Alasan itulah yang membuat lansia bisa menjadi agen perubahan dalam bidang kesehatan dengan pemberian pengetahuan kesehatan yang sesuai. 

Hal-hal yang benar-benar perlu dipertimbangkan bagi lansia untuk menjaga kesehatannya adalah imunisasi untuk mencegah penyakit, dan deteksi dini termasuk skrining. Pencegahan penyakit sangat penting pada lansia kita. Orang yang sudah memasuki masa lansia tuh sebenarnya memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap penyakit tertentu seperti penyakit jantung, diabetes, dan stroke (Adrian, 2023)

Keajaiban pengobatan modern dan inisiatif kesehatan masyarakat telah membantu kita hidup lebih lama dibandingkan sebelumnya – sedemikian rupa sehingga kita mungkin kehabisan inovasi untuk memperpanjang umur. 

Angka harapan hidup secara keseluruhan, selama beberapa dekade terakhir, telah meningkat secara dramatis di seluruh dunia termasuk Indonesia. Angka ini terlihat selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. 

Rata-rata orang yang lahir pada tahun 1960, tahun pertama PBB mulai menyimpan data global, diperkirakan dapat hidup hingga usia 52,5 tahun. Saat ini, rata-ratanya adalah 72, Indonesia sendiri pada tahun 2023 memiliki angka harapan hidup sebesar 73,93 tahun. Tapi sebenarnya, angka harapan hidup tidak meningkat banyak karena kita hidup jauh lebih lama dibandingkan sebelumnya sebagai spesies. Angka ini meningkat karena semakin banyak dari kita, sebagai individu, yang berhasil mencapai tujuan tersebut. 

Peningkatan usia harapan hidup ini membawa banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia. Salah satu manfaatnya adalah pada sektor ekonomi, yaitu lansia yang masih sehat dan mampu bekerja dapat terus berkontribusi pada ekonomi. Hingga bisa membantu meningkatkan produktivitas ekonomi negara. 

Peningkatan usia harapan hidup pun bisa bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup lansia itu sendiri. Ini dapat dilakukan dengan adanya peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan dan jaminan sosial serta peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan lansia mempengaruhi kesempatan manfaat untuk meningkatkan kualitas hidup lansia. Selain itu, peningkatan usia harapan hidup juga dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing bangsa. 

Namun, peningkatan usia harapan hidup ini juga membawa beberapa tantangan, seperti meningkatnya kebutuhan akan pelayanan kesehatan bagi lansia dan meningkatnya beban ekonomi bagi keluarga yang memiliki anggota lansia. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mengatasi tantangan ini, seperti meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi lansia dan mengembangkan program-program untuk membantu keluarga yang memiliki anggota lansia.

Setelah kedua faktor itu, Indonesia mengalami penurunan tingkat kesuburan juga, loh! Angka kesuburan total (TFR) atau angka kesuburan total atau rata-rata jumlah anak yang dilahirkan seorang wanita selama masa usia subur/reproduksinya mengalami penurunan Menurut PBB-Prospek Populasi Dunia, angka kesuburan Indonesia pada tahun 2024 saat ini adalah 2.204 kelahiran per perempuan, turun 0,72% dari tahun 2023. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun