Mohon tunggu...
Nurul Rahmawati
Nurul Rahmawati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger bukanbocahbiasa.com | IG @bundasidqi | Twitter @nurulrahma

Halo! Saya Ibu dengan anak remaja, sering menulis tentang parenting for teens. Selain itu, sebagai Google Local Guides, saya juga kerap mengulas aneka destinasi dan kuliner maknyus! Utamanya di Surabaya, Jawa Timur. Yuk, main ke blog pribadi saya di www.bukanbocahbiasa.com

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Bukber Hemat, No Boncos, No Food Waste

20 April 2023   22:15 Diperbarui: 20 April 2023   22:21 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukber dengan Sahabat (dok. Bukanbocahbiasa.com)

Setelah disepakati lokasi yang OK, ada tips lagi nih, supaya hemat di ongkos. Cari teman yang rutenya searah. Trus janjian deh buat berangkat atau pulang bareng pas bukber. Nanti ongkos BBM atau taxi online-nya bisa patungan kan? Mayaaannn *kekepin dompet* * biar ngirit*

(2). Pilih Menu Secukupnya dan Jangan FOMO

Jangan makan gengsi deh, kalo bukber! Kalau emang kita baru mampu beli menu kisaran 25ribu/orang, ya sudah... stick with the budget. Ga usah memaksakan diri, apalagi FOMO (fear of missing out). Kadang nih yaaa, kita tuh nyadar kalau kapasitas lambung enggak banyak. 

Tapiii, gegara mengikuti konten food influencer, ehhh kita malah pesan segabruk menu. Atau, kita terpengaruh dengan teman yang demen order menu fancy dengan banderol yang nggak murah sama sekali. Hadehhh, ingat ingaaattt, masih banyaaakkk tagihan dalam hidup! Jangan habisin duitmu hanya untuk bukber yah shaaayyy

(3). Bungkus Makanan yang tidak Habis

Udahlah pesannya kalap, ujung-ujungnya bisa ditebak: Makanan nggak habis. Ini hadehhh banget siik. Coba kita pahami yah, jumlah sampah makanan (food waste) yang meningkat selama Ramadhan adalah fakta yang menyedihkan, karena berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan. Fenomena ini juga lekat dengan sikap abai terhadap nilai Islam. Apa itu? Yap, sikap mubadzir, yang mana ini lekat banget dengan syaitonirrojim!

Udah gitu, kalau ditinjau dari sisi kesehatan, food waste ini nggak ada bagus-bagusnya dan justru mengakibatkan dampak super duper negatif.  Pada sampah yang menumpuk dan membusuk terdapat banyak penyakit dari bakteri dan virus, seperti diare, tifus, disentri, jamur, kolera, dan berbagai macam penyakit kulit. Dampak food waste terhadap lingkungan jelas banyak banget. Di antaranya, mendatangkan bau yang tidak sedap dan mencemari lingkungan.

Tips dari saya: BUNGKUS saja sisa makanan yang udah terlanjur dipesan. Kalau pesan ke mbak/mas pelayan, kuatirnya bakal kena charge yaa? Bungkus makanan dari resto biasanya terbuat dari stereofoam, yang mana nggak ramah lingkungan sama sekali. 

Apalagi, mostly kerjaan mbak/mas pelayan juga udah overload banget kan? Kasihan kalau kita request take away, makin rempong dah ntar. Maka... solusinya, bawa dah kotak taperwer alias food container/ kotak bekel dari rumah! So, kita tetap bisa membungkus makanan TANPA ada perasaan bersalah. Sampai rumah, makanan tadi bisa dihangatkan di atas kompor/ microwave oven gitu kan.

No boncos, no mubadzir, no food waste!

(4). Bukber di rumah aja

Kalau masak sendiri untuk acara Bukber tuh jatuhnya lebih hemat, lho. Selain itu, kita juga bisa quality time bareng sahabat, dengan acara masak bareng sebelum adzan berkumandang. Aseliik, ini bakal jadi experience yang berkesan. Karena selama ini, Bukber kan identik dengan nungguin masakan orang lain. Yuk lah, sekarang kita bisa kok berperan jadi "chef dadakan"! 

Siap-siap Bukber masak sendiri (dok.Bukanbocahbiasa.com)
Siap-siap Bukber masak sendiri (dok.Bukanbocahbiasa.com)

(5). Berani Berkata "Tidak" kalau ada ajakan Bukber yang "Nggak Mashook"

Tiap orang punya kondisi yang berbeda. Mungkin ada yang menganggap ongkos 300 ribu untuk sekali Bukber tuh wajar saja. Tapiii ada juga kalangan yang keberatan dengan rentang harga segitu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun