Heyy, kalian udah memutuskan mau ikut IdulFitri hari dan tanggal berapa? Apapun pilihan yang diambil, kita tetap bersaudaraaaa yah. Jangan sampai sibuk debat, apalagi kalau kita nggak paham ilmunya. Dahlah, ikuti hati nurani aja, mau pilih yang mana, dan nggak perlu komentarin pilihan orang lain, okaaayy?
Alih-alih berkomentar soal metode penetapan IdulFitri, saya justru ingin membahas seputar budaya Bukber alias Buka Bersama. Beughh, setelah "dikerangkeng" pandemic corona selama hampir 3 tahun, sepertinya kita memasuki fase "euphoria" lantaran bisa melakoni berbagai kegiatan massal di bulan Ramadan.Â
Lihat saja, jelang jam buka puasa, resto/ kafe/ warung full house yooo! Pernah main ke mall di jam menjelang buka? Bagaimana perasaan Anda menyaksikan "lautan cendol manusia" yang ada di sana?
Nah, ini nih yang bikin acara Bukber jadi kontraproduktif. Semangat Ramadan untuk perbanyak munajat, ibadah dan bermohon pada Allah ta'ala, jadi kalah dengan sensasi buka bersama.Â
Selain risiko tak bisa menunaikan sholat Maghrib, ada lagi nih permasalahan yang muncul manakala kita sering bukber. Apakah itu? Dompet sakaratul maut, cuyyy! Bayangin aja, untuk sekali Bukber, paling nggak kita kudu sedia budget minimal 100 ribu. Itu belum termasuk ongkos transport lho yaaaa.Â
Apalagi kalau tinggal di kota Surabaya, yang mana transportasi umumnya tuh belum terintegrasi ala ibukota. Saya pernah nih, Bukber di tengah kota, untuk biaya makan sekitar 80 ribu/orang dan ongkos kendaraan online PP 100 ribu. Nah lhooo, hanya untuk kepentingan mengisi lambung aja, aku kudu mengikhlaskan duit 180 ribu!
Selesai? Beluuuumm. Masalah berikutnya hadir: Food Waste, alias menghambur-hamburkan makanan. Yap, ibadah puasa yang HARUSNYA jadi sarana Latihan untuk kendalikan hawa nafsu, termasuk nafsu makan, malah bertransformasi jadi ajang "lapar mata". Akibatnya, banyaaakk di antara kita yang pesan menu buka puasa secara barbar, lalu nggak habis, dan berujung food waste.
Pada 2021, The Economist Intelligence Unit merilis laporan yang menyebut bahwa Indonesia adalah negara penghasil sampah makanan (food loss and waste/FLW) terbesar kedua di dunia. Setiap orang disebut membuang sampah makanan hingga 300 kg setiap tahun! Bujubuneeenggg, 300 kg per tahun per orang! Jumlah yang sangat "spektakuler" ya kan?
Sooo, gimana nih TIPS supaya Bukber tetap bisa berlangsung lancar, membahagiakan, nggak bikin dompet kejang-kejang, juga tidak berujung food waste?
(1). Tentukan Lokasi yang Mudah Dijangkau oleh Semua Peserta Bukber
Coba diidentifikasi, kita ini mau bukber sama siapa aja? Mayoritas berangkat dari rumah atau kantor? Mana lokasi "paling tengah" untuk para peserta bukber? Apakah resto/ kafe yang kita booking ini ada akses kendaraan umum? Hal-hal seperti ini perlu jadi pertimbangan, karena gimanapun juga ongkos transportasi nggak bisa dibilang murah. Apalagi, kita rentan terjebak kemacetan di jam jelang buka puasa kan?