Mohon tunggu...
Nurul Rahmawati
Nurul Rahmawati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger bukanbocahbiasa.com | IG @bundasidqi | Twitter @nurulrahma

Halo! Saya Ibu dengan anak remaja, sering menulis tentang parenting for teens. Selain itu, sebagai Google Local Guides, saya juga kerap mengulas aneka destinasi dan kuliner maknyus! Utamanya di Surabaya, Jawa Timur. Yuk, main ke blog pribadi saya di www.bukanbocahbiasa.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Monyet Baluran yang Agresif dan Urgensi Sustainable Traveling

17 April 2023   17:26 Diperbarui: 17 April 2023   17:29 1423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak asyik main di Pantai Bama (dok. Bukanbocahbiasa.com)

Owner dan pengelola ecolodge ini adalah pak Nurdin Razak, international wild-life photographer alias fotografer alam liar skala internasional. Beliau yang "meracuni" kami untuk eksplorasi Taman Nasional Baluran. Menikmati dan menghargai setiap momen, juga berbagi kiat agar bisa meng-capture foto satwa liar secara paripurna. "Kalau mau ketemu hewan liar, upayakan kita berpakaian menyerupai semak-semak. Jangan pakai parfum atau apapun itu, karena hewan liar sangat sensitif dengan aroma," urai Pak Nurdin yang super asyik diajak diskusi soal alam.

Menginap di ecolodge milik warga lokal Situbondo adalah more than just staycation experience! Udara Situbondo emang nggak kalah panas dibandingkan Surabaya, tempat tinggal saya. Namun, dengan penataan ruang plus ornamen batu alam yang tersebar di seluruh ruangan, vibes ecolodge ini sungguh asri dan sangat nyaman. Nggak sumuk blas, padahal tidak ada AC yang terpasang!

Makin takjub lagi, lantaran tidak ada nyamuk yang nyelonong masuk ke kamar! Luar biasa, Ini kombinasi tanaman penghalau serangga plus sirkulasi udara yang demikian terjaga.

Taman di Baluran Ecolodge (dok. Bukanbocahbiasa.com)
Taman di Baluran Ecolodge (dok. Bukanbocahbiasa.com)

Rasa cinta dan kepedulian Pak Nurdin akan wisata alam tak perlu diragukan lagi. Termasuk, bagaimana ia menjalankan ecolodge yang sangat homey ini. Konsep pemberdayaan masyarakat secara ekonomi dijalankan dengan paripurna. Pak Nurdin hanya menyediakan kamar untuk menginap. Sementara, para tamu dipersilakan menikmati sarapan soto ayam lezat, yang dimasak oleh ibu-ibu warga Desa Kendal, Wonorejo, Kec. Banyuputih, Kabupaten Situbondo ini.

"Harus ada multiplier effect untuk pengelolaan wisata yang lebih baik dan sehat. Bagaimana caranya, keberadaan destinasi wisata ataupun tempat akomodasi bisa memberikan dampak positif, salah satunya di bidang ekonomi warga setempat. Ini upaya kami untuk mewujudkan sustainable and responsible travel," urainya.

Membudayakan sustainable and responsible traveling, harus diakui bukan perkara mudah. Karena kita sedang bicara tentang jutaan pelancong, yang datang dari seluruh penjuru bumi. Masing-masing orang datang dengan kebiasaan/habit yang tidak sama. Kalau di rumah biasa buang sampah sembarangan, boleh jadi habit ini terbawa sampai lokasi plesir. Padahal, apapun jejak yang kita tinggalkan di lokasi wisata pastinya berdampak pada lingkungan dan organisme makhluk hidup yang ada di sana. 

Bersepeda di sekitar Baloeran Ecolodge (dok. Bukanbocahbiasa.com)
Bersepeda di sekitar Baloeran Ecolodge (dok. Bukanbocahbiasa.com)

Kalau kita Bangga Berwisata di Indonesia, ya hayuklah tunjukkan kepedulian dan greget untuk melakoni prinsip sustainable and responsible traveling! Mulai dari hal simpel saja, seperti tidak buang sampah sembarangan, juga memilih penginapan milik warga lokal. Hal semacam ini berkontribusi positif untuk pariwisata Di Indonesia Aja yang makin berdaya dan berkelanjutan. Jadi, ayo sama-sama kita tunjukkan Bangga Berwisata di Indonesia! Tentunya dengan menjadi sustainable and responsible traveler!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun