Kalo dipikir-pikir, hidup ini lucu ya. Penuh kontradiksi di sana sini. Contohnya aja perkara puasa. Sejatinya, puasa di bulan Ramadan itu kan mengajarkan kita untuk bergaya hidup sederhana. Qona'ah alias merasa cukup; bukannya bermewah-mewah. Kenyataannya? Hohoho, bulan puasa orang malah makin "beringas" baik itu perkara makanan minuman maupun lifestyle. Kalau hari-hari biasa,kita makan cukup nasi + lauk + sayur, nah pas Ramadan segala rupa added menu terpampang nyata. Kolak pisang, bubur biji salak, sop buah, dan aneka gorengan yang membangkitkan selera. Belum lagi, bicara soal menu (dan banderol) bukber. Ulalaaa, perut udah dilatih buat kosong selama sekian jam, lah kok pas jam buka malah diberondong dengan aneka menu all you can eat. Harganya? Bisa mencapai kisaran 300 ribuan per orang!
Ya gini ini yang bikin ibadah puasa kita agak jalan di tempat. Kurang "match" dengan esensi dan hakikatnya. Kan kita puasa itu supaya bisa berempati dengan kalangan dhuafa/ kurang mampu. Lha kalau puasanya model "siang dipendam malam balas dendam" gagal dong empatinya?
Tidak heran, finansial ikut acakadut, ya itu tadi penyebabnya. Lantaran Hasrat makan minum enak (plus berlebihan) juga gaya hidup yang aduhaiii.
Ramadan masih tersisa beberapa hari. Tapi ya nggak papa, kita tetap boleh dan sempat untuk evaluasi diri. Yuk lah, coba kita jembrengkan TIPS supaya finansial jadi sehat di Bulan Ramadan.
(1). Bersyukur dan Berdoa supaya Allah Memampukan Kita
Mau segede apapun gaji/ pendapatan yang kita terima, kalau pengaturannya acakadut, ya mustahil finansial sehat saat Ramadan bisa kita capai. Ingat prinsip ini:
Banyak belum tentu cukup, Sedikit belum tentu kurang
Janganlah mengejar senang, tapi carilah tenang.
Ajari hati ini untuk selalu bersabar dan bersyukur dalam segala hal.
Yap, kalau prinsip ini sudah tertanam dalam jiwa, insyaAllah kita akan lebih lancar dalam mengatur pemasukan pengeluaran di bulan suci ini.