Mohon tunggu...
Nurul Rahmawati
Nurul Rahmawati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger bukanbocahbiasa.com | IG @bundasidqi | Twitter @nurulrahma

Halo! Saya Ibu dengan anak remaja, sering menulis tentang parenting for teens. Selain itu, sebagai Google Local Guides, saya juga kerap mengulas aneka destinasi dan kuliner maknyus! Utamanya di Surabaya, Jawa Timur. Yuk, main ke blog pribadi saya di www.bukanbocahbiasa.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Halo Usia 25, Comparison is The Thief of Joy!

11 Mei 2021   12:05 Diperbarui: 11 Mei 2021   12:17 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.BukanBocahBiasa.com

"Kamu ini munafik ya. Katanya nggak suka rokok, benci laki-laki perokok. Tapi kok kerja di pabrik rokok?" 

Yeah, semacam itulah :D Sekali dua kali, kuping ini biasa aja... Tapi, lama-lama kok nge-ganjel yhaa :D

Apalagi, di saat bersamaan, saya lumayan aktif di beberapa komunitas kajian agama. DIbahaslah soal gimana hukumnya berkarir di industri yang memroduksi produk racun. Ada beberapa ustadz/ah yang ambil sikap moderat, "Kalo memang pekerjaan ini harus dilakoni karena tidak ada alternatif lain, dan memang wajib utk menafkahi keluarga, ya tidak apa-apa dijalani saja."

Saya manggut-manggut tatkala menyimak penjelasan para ahli fiqih kontemporer. Hingga suatu ketika, ada narasumber yang secara tegas menyatakan bahwa, "Masak iya, bekerja di industri itu adalah SATU-SATUNYA JALAN? Apalagi Anda kan tinggal di kota besar. Pasti banyak alternatif lainnya. Anda harus semangat untuk mencari sumber rezeki lain, karena Allah sudah bentangkan banyak peluang dan kesempatan. Tinggal kembali ke Anda, mau berusaha atau terus-menerus berada di zona nyaman seperti pabrik rokok itu?"

Glek. 

***

Jadilah.... kegemilangan karir saya di usia 25 harus berakhir. Entah gimana awalnya, saya tiba-tiba merasa takut dilabeli sebagai pendosa lantaran kerja di korporasi (dan mempromosikan) rokok. 

Saya ajukan surat resign, padahal di umur 25 itu, saya ditawari untuk promosi ke job title yang lebih menggiurkan dan relokasi ke kantor di Jakarta. 

Duh! 

Hidup gini amat yak. 

Akhirnya, rekening saya yang auto-gendut saban tanggal 25, sekarang menjadi kering kerontang :D Apalagi, di umur 25 itu saya punya bayi. Rasanyaaaa sungguh ulala :D 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun