Ini bukan tidak mungkin. Orang-orang beriman merasakan itu. Ketika dunia dilihatnya hal remeh temeh dan senda gurau saja. Ketika akhirat sudah menjadi tujuannya.Â
Baca juga: Maukah Menjadi Orang Bahagia?
Maka tak ada beban pada dirinya atas nikmat lebih yang dimiliki oleh orang lain. Tidak ada kesusahan baginya atas apa yang tidak diperolehnya.Â
Mereka sangat takut dengan bahaya penyakit hati iri dan dengki. Dimana ia dapat menghapus amal seperti api melalap kayu kering. Karenanya mereka sangat menghindarinya dan mengisi rasa hatinya dengan turut berbahagia ketika melihat orang lain bahagia.
Sedangkan bahagia bagi pribadinya adalah ketika Allah memberikan kemampuan beramal sholeh. Sedihnya adalah ketika ia lalai dari beramal akhirat.Â
Mereka telah mencukupkan dirinya dengan itu semua. Allah ta'ala berfirman: "Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan ia adalah mukmin, maka mereka itulah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik." (Al-Israa': 19)
Semoga kita termasuk diantara mereka. Wallahu A'lam Bisshowab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H