Memang kalau dulu banget, kita kerap mengasosiasikan es krim sebagai "minuman buat anak-anak." Makin ke sini, pastinya kita paham dong, bahwa es krim juga berhasil membetot hati tante-tante seperti saya.Â
Kalau lagi mellow, atau tersengat virus PMS (Pre-Menstruation Syndrome) dan ngomel-ngomel tiada akhir... sudah pasti, saya segera cuss berburu es krim Campina. Resah gelisah gundah gulana jadi menemukan terapinya.
Seiring berjalannya waktu, usaha es krim Pak Darmo Hadi kian membesar, sehingga pindah ke Kawasan Rungkut Industri. Sekarang, Campina sudah jadi perusahaan Tbk, jadi kalau kamu mau beli sahamnya, bisa banget lho! Listing sahamnya PT. Campina Ice Cream Industry Tbk
Sampai di sini, saya makin takjub dengan Campina. Dibikin dengan cinta oleh seorang ayah, kemudian bertransformasi sebagai perusahaan nan menggurita. Arti Campina sendiri adalah.... Menjadi champion di mana-mana. Waw!
***
Ketika akan berkeliling ke areal produksi, setiap visitor kudu mengenakan penutup kepala. Tujuannya? Supaya rambut (dan aneka elemen yang ada di kepala, seperti ketombe, kutu dan bolo-bolonya) tidak rontok dan mengkontaminasi es krim yang bakal diproduksi. Karyawan laki juga nggak boleh melihara jenggot.
They are so much into detail.... Alur produksi, packaging dan sebagainya mengacu pada SOP (Standard Operating Procedures) yang sangat komplet dan dieksekusi dengan begitu rapih.
Daaaaannn.... Ini yang paling saya nanti-nantikan!
Kami diajak masuk ke cold storage room! Temperaturnya mencapai MINUS 30 derajat Celsius! Wohooo sudah kebayang kan dinginnya segimana?