Pun keluarga besar Mas Didik.... Keluarga besanmu, Ibuk.... Yang selalu merapalkan doa setiap saat. Bahkan, beberapa iparku jauh-jauh terbang dari Bandung demi menemui dan mendoakan Ibuk! Masya Allah.... Betapa cinta itu mengakar kuat di antara elemen keluarga kita...
Istirahat tenang ya di sana. Aku tahu, semua kado, hadiah, apapun pengorbanan yang telah engkau berikan, tak akan pernah bisa aku balas.... Seujung kuku pun tak akan pernah bisa aku balas. Di tiap doaku, selalu kurapalkan namamu Ibuk.... Nama Bapak juga.... Kalian orang tua yang hebat. Penuh luapan cinta. Engkau dan bapak telah menjadikan aku manusia seutuhnya. Yang punya "hati" dan semoga bisa menebar kebermanfaatan untuk banyak orang.Â
Izinkan aku berterima kasih... untuk sosok suami penyabar yang engkau pilihkan buatku. Semoga, mas Didik bisa terus menjadi imam yang baik di keluarga kami. Semoga kalaupun maut menjemput, cinta dan rasa sayang ini tetap melekat... Semoga kami bisa bersebelahan di tempat tetirah pamungkas... sama seperti Ibuk dan Bapak. Dan semoga, kita bisa reunited hingga ke surga-Nya.
See you when I see You, Ibuk.....(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H