Mohon tunggu...
Nurul Rahmawati
Nurul Rahmawati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger bukanbocahbiasa.com | IG @bundasidqi | Twitter @nurulrahma

Halo! Saya Ibu dengan anak remaja, sering menulis tentang parenting for teens. Selain itu, sebagai Google Local Guides, saya juga kerap mengulas aneka destinasi dan kuliner maknyus! Utamanya di Surabaya, Jawa Timur. Yuk, main ke blog pribadi saya di www.bukanbocahbiasa.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suami Terbaik, Hadiah dari Ibu untuk Buah Hati

22 Desember 2017   08:52 Diperbarui: 22 Desember 2017   09:27 1157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

keluarga-arif-5a3c5c11cf01b428810fb862.jpg
keluarga-arif-5a3c5c11cf01b428810fb862.jpg
Bersama Mas Didik, aku merasa dunia baik-baik saja. Hidup kami memang tidak melimpah... tapi insyaAllah penuh berkah. Mas Didik juga sigap memberikan atensi (dan segabruk rupiah) tatkala Ibuk harus bertarung melawan kanker ganas yang menggerogoti organ paru-paru. Ia rela wira-wiri belikan susu, menebus obat, mencari kamar rawat inap terbaik, menemaniku berkonsutasi dengan dokter plus paramedis..... Ia selalu ada untuk kita. Selalu ada.

Pun keluarga besar Mas Didik.... Keluarga besanmu, Ibuk.... Yang selalu merapalkan doa setiap saat. Bahkan, beberapa iparku jauh-jauh terbang dari Bandung demi menemui dan mendoakan Ibuk! Masya Allah.... Betapa cinta itu mengakar kuat di antara elemen keluarga kita...

Makam Ibuk bersebelahan dengan Bapak
Makam Ibuk bersebelahan dengan Bapak
Ibuk.

Istirahat tenang ya di sana. Aku tahu, semua kado, hadiah, apapun pengorbanan yang telah engkau berikan, tak akan pernah bisa aku balas.... Seujung kuku pun tak akan pernah bisa aku balas. Di tiap doaku, selalu kurapalkan namamu Ibuk.... Nama Bapak juga.... Kalian orang tua yang hebat. Penuh luapan cinta. Engkau dan bapak telah menjadikan aku manusia seutuhnya. Yang punya "hati" dan semoga bisa menebar kebermanfaatan untuk banyak orang. 

Izinkan aku berterima kasih... untuk sosok suami penyabar yang engkau pilihkan buatku. Semoga, mas Didik bisa terus menjadi imam yang baik di keluarga kami. Semoga kalaupun maut menjemput, cinta dan rasa sayang ini tetap melekat... Semoga kami bisa bersebelahan di tempat tetirah pamungkas... sama seperti Ibuk dan Bapak. Dan semoga, kita bisa reunited hingga ke surga-Nya.

See you when I see You, Ibuk.....(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun