Mohon tunggu...
Nurul Rahmawati
Nurul Rahmawati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger bukanbocahbiasa.com | IG @bundasidqi | Twitter @nurulrahma

Halo! Saya Ibu dengan anak remaja, sering menulis tentang parenting for teens. Selain itu, sebagai Google Local Guides, saya juga kerap mengulas aneka destinasi dan kuliner maknyus! Utamanya di Surabaya, Jawa Timur. Yuk, main ke blog pribadi saya di www.bukanbocahbiasa.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Reuni Berbungkus Halal bi Halal, Datang atau Tidak?

10 Juli 2016   14:09 Diperbarui: 10 Juli 2016   14:13 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Liburan udah mau kelar nih, HELPPP... HELPP! *drama queen lagi kumat* Biasanya, kalo udah menjelang masuk kantor, selain arus balik yang kian menggila, kita juga dihadapkan beberapa undangan yang bikin galau sepanjang masa.

Apakah itu? Sebuah Halal bi Halal yang sebenarnya adalah REUNI terselubung *hag hag hag* 

Yep, beberapa hari lalu, aku terima undangan dari temen SMA. "Datang ya Rul, ke Halal bi Halal SMA kita. Lokasinya di kafe blablabla. Kamu dateng aja gpp, gak usah bayar, soalnya udah banyak donaturnya."

Hmm, sounds tempting, halal bi halal slash reuni gratisan? :)

Pertanyaannya adalah.... Reuni Berbungkus Halal bi Halal, Datang atau Tidak?

Ini dia. 

Entah gimana awalnya, belakangan ini saya amat-sangat picky saban dapat undangan.

Undangan apapun itu. Apalagi pas bulan puasa kemarin. Saya benar-benar strict dalam memutuskan apakah sebaiknya saya datang atau nggak. 

Lokasi acara di mana?

Jauh/nggak dari rumah atau kantor?

Ada masjid/musholla nggak deket situ? 

Kelar bukber, saya bisa ngejar sholat Isya dan tarawih di Masjid tak?

Yap, "serewel" itu. :)

Rupanya, "kebawelan" ini berlanjut sampe after Lebaran. I dunno, rasanya saya beneran enggak mau menghadiri acara yang sebenarnya tidak saya idam-idamkan. You know, acara yang massal, mendatangkan banyak insan, tapi tidak ada conversations yang "tulus" "membumi" yang bener-bener personal dan privat. 

Kelar dapat undangan via WA, lagi-lagi saya berdiskusi dengan diri sendiri. 

Okeh, makan gratis, ketemu teman lama, tapi... are you serious bener-bener pengin ketemu teman lama?

I mean, kamu kan udah bertahun-tahun nggak ketemu mereka, life happens, dan nggak ada problem sama sekali kok, walau nggak ketemu mereka, lantas?

Apa iya kamu kudu banget dateng? Untuk silaturahim? Tak cukupkah via WA?

Gimana dengan Ibu kamu yang sedang sakit lambung? Ibu mertua yang vertigo? Gimana kalau banyak tamu yang datang ke rumah? 

Dengan segala kondisi yang ada, pertanyaannya adalah....Should I come? 

Saya nggak punya story yang gimana-gimana gitu kok pas SMA :) Jadi, saya tak punya kekhawatiran berlebih, bakalan ada CLBK alias Cinta Lama Belum Kelar :) 

Tapi, yang jadi concern adalah... saya TIDAK (atau belum) menemukan alasan yang kuat, presisi, lugas, dan pas untuk HARUS datang ke acara ini. 

Belum ada urgensinya :)

Beda lah, kalau misalnya saya kopdar dengan teman2 blogger yang selama ini memang jadi "dunia" masa kini. Ini lebih ke self-improvement, sekaligus betul-betul menunjukkan bahwa "This is My Recent Life"

Yap. Saya mau menjalani hidup hari ini. Masa kini. Waktu ini. 

Sampai tulisan ini digoreskan, saya putuskan untuk tak hadir di reuni/halal bi halal SMA. 

---maaf---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun