Albert Bandura lahir pada tanggal 4 Desember 1925 di Mundare Alberta, Kanada (Noorlaila)
Isti'adah, 2020). Albert Bandura memperoleh gelar sebagai sarjana muda di bidang psikologi pada tahun
1949 di University of British of Columbia lalu melanjutkan pendidikan nya di University of Lowa dan
mendapatkan gelar Ph.D pada tahun 1952. Beliau merupakan salah satu psikolog aliran behaviorusme H. M. M. Adi, 2019) yang terkenal dengan eksperimen Bobo Doll yang menunjukkan bahwa anak
meniru perilaku agresif orang dewasa yang ada dilingkungan sekitarnya dengan serupa .
Eksperimen Bobo Doll dilakukan dengan meletakkan anak kecil pada ruangan terpisah yang
memiliki sekat kaca tembus pandang. Pada ruangan lainnya terdapat orang dewasa dengan boneka.
Orang dewasa tersebut dikondisikan sedemikian rupa agar dapat dilihat oleh anak yang telah
ditempatkan pada ruangan disebelahnya. Berdasarkan skenario yang telah dirancang dalam jangka
waktu tertentu orang dewasa tersebut akan melakukan tindakan-tindakan yang agresif terhadap boneka
yang ada padanya. Tindakan tersebut seperti memukul, menendang, serta memperlakukan boneka
kognitif manusia tersebut (Rohmah, 2012). Pada teori belajar sosial juga dijelaskan tentang pentingnya
proses meniru dan mengamati suatu perilaku dalam membentuk perilaku peserta didik, memengaruhi
reaksi peserta didik dalam proses belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses belajar
akan terjadi pada peserta didik melalui proses pengamatan dan meniru. Perilaku manusia merupakan
hasil dari proses pengamatan melalui modeling yang dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya
membentuk suatu perilaku baru yang akan menjadi acuan dan pedoman dalam bertindak (Irham, 2014).
Albert Bandura menjelaskan ada 4 komponen penting dalam teori belajar sosial ini diantaranya :
a. Memperhatikan (attention) : memperhatikan suatu perilaku/objek.
b. Menyimpan (retention) : proses menyimpan apa yang telah diamati untuk diingat (Gauthier
& Latham, 2022).
c. Memproduksi gerakan motorik (motor reproduction) : menerjemahkan hasil pengamatan
menjadi tingkah laku sesuai dengan model yang telah diamati (Silahuddin, 2019).
d. Penguatan dan motivasi (vicarious-reinforcement and motivational) : dorongan motivasi
untuk mengulang-ulang perbuatan yang ada supaya tidak hilang (Desmita, 2016).
Dengan demikian, dapat dilihat bahwa pada dasarnya teori belajar sosial menggambarkan perilaku
manusia sebagai bentuk interaksi timbal balik yang berkelanjutan antara perilaku, kognitif, serta dampak
dari lingkungan yang didapatkan melalui tahap mengamati dan meniru.
Relevansi Teori Belajar Sosial Albert Bandura dan Metode Pendidikan Keluarga dalam Islam
Keluarga merupakan lingkungan sosial yang utama dan paling dekat bagi seseorang (Saputro &
Talan, 2017). Manusia akan terlebih dahulu mengenali situasi keluarga sebelum mengenal lingkungan
didapatkan pada lingkungan keluarga akan memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap perkembangan, kepribadian dan perilaku anak dimasa yang akan datang. Hal ini dikarenakan orang tua
berperan sebagai pendidik pertama (Andhika, 2021) yang akan memberikan pendidikan pada setiap
anak. Disamping itu, anak memiliki daya tangkap yang kuat untuk meniru dan merekam setiap apa yang
tepat dalam mendidik anak. Sebagaimana Islam memandang bahwa pendidikan utama adalah
berarti mendidik anak dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang sesuai dengan ajaran Islam secara
dan akhlak yang baik maka akan melahirkan karakter yang baik (Wahidin, 2017). Hal ini dikarenakan
anak memiliki daya rekam dan ingatan yang masih kuat sehingga penanaman nilai-nilai Islam melalui pembiasaan akan sangat efektif untuk membimbing anak menuju ketauhidan yang murni (Setiawan,
2016).
pembiasaan dapat dilakukan dengan cara :
a). Pembiasaan dilakukan sejak anak kecil sehingga ia terhindar dari melakukan hal-hal yang bertentangan.
b). Pembiasaan dilakukan secara terus menerus dan berulang-ulang sehingga dapat berjalan secara otomatis.
c). Diperlukan ketegasan, ketekunan, dan konsekuen dari orangtua sebagai pendidik dalamkeluarga.
d). Pembiasaaan yang bersifat mekanistis perlahan-lahan dikemas menjadi pembiasaan yang
Berdasarkan pemaparan di atas dapat dilihat bahwa metode keteladanan dan metode pembiasaan
sejalan dengan teori belajar sosial yang menitikberatkan pada modeling. Menurut teori belajar sosial
pembelajaran didapatkan melalui kegiatan observasi dan meniru sebagai hasil dari interaksi antara
perilaku, kognitif, dan lingkungan sekitar yang kemudian menjadi pedoman dalam bertindak. Senada
dengan pendapat tersebut, pada kajian pendidikan lingkungan merupakan unsur yang paling
berpengaruh memberikan corak pada pendidikan anak. Lingkungan yang paling lama dan berperan
orangtua dituntut untuk berhati-hati dalam berkata, bertingkah laku agar dapat memberikan dasar-dasar
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI