Mendengar itu, Aruna merasa seperti menemukan oase ditengah hamparan padang pasir. Selama ini, ia merasa sendirian dalam perjuangannya. Tetapi sekarang ada harapan baru baginya.
Setelah lama berbincang, Kayyis, mengajak Aruna untuk bergabung dengan komunitas Muslim tersebut. Awalnya Aruna ragu, namun di pertemuan ini, memberikan prespektif baru pada Aruna, bahwa ternyata banyak orang lain yang berjuang seperti dirinya dan ia tidak sendirian.
Hari-hari selanjutnya, Aruna mulai aktif mengikuti kegiatan komunitas tersebut. Di sana, ia banyak bertemu Muslimah lain dan berbagi cerita tentang kesulitan yang sama. Mereka berbicara tentang tantangan hidup sebagai minoritas Muslim di negara asing. Dalam bimbingan komunitas baru ini, Aruna merasa diterima, lebih dari itu ia merasa didukung.
Seiring berjalannya waktu, Aruna mulai menyadari bahwa perjuangannya untuk mempertahankan identitas Islamnya adalah bentuk ibadah tersendiri. Ia belajar bahwa kesulitan-kesulitan yang selama ini ia alami adalah bentuk ujian dari Allah untuk menguatkan imannya. Aruna pun menemukan kekuatan untuk terus berpegang teguh pada prinsip-prinsip Islam.
Aruna merasa lebih tenang dan yakin dengan pilihan hidupnya. Kini, setiap pagi di Chicago terasa berbeda. Meski jalanan tetap ramai dan tatapan aneh masih ada, Aruna tidak lagi merasa terasing. Ia berjalan dengan keyakinan yang lebih kuat, tahu bahwa setiap Langkah yang diambilnya, setiap ujian yang dilaluinya, adalah bagian dari penguatan iman yang ia jaga dengan teguh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H