Mohon tunggu...
Nurul Nikmah
Nurul Nikmah Mohon Tunggu... Makeup Artist - Nurul Nikmah

Tulungagung, 30 Oktober 1998

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Pendidikan Karakter Sejak Usia Dini

12 November 2019   21:57 Diperbarui: 12 November 2019   21:54 5274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulyasa (2012) berpendapat bahwa pendidikan karakter bagi anak usia dini mempunyai makna yang lebih tinggi dari pendidikan moral karena tidak hanya berkaitan dengan masalah benar-salah, tetapi bagaimana menanamkan kebiasaan (habit) tentang berbagai perilaku yang baik dalam kehidupan sehingga anak memiliki kesadaran dan komitmen untuk menerapkan kebajikan dalam kehidupn sehari-hari. Seorang anak yang sejak kecil dikenalkan dan ditanamkan pendidikan karakter ,diharapkan ketika dewasa karakter-karakter yang diperolehnya akan menjadi kebiasaan bagi dirinya.Oleh karena itu ,peran aktif orang tua , pendidik serta masyarakat untuk bersama-sama menggalakkan nilai-nilai pendidikan karakter dalam setiap kesempatan, khususnya kepada anak-anak usia dini baik di dalam keluarga maupun masyarakat yang ada di lingkungannya. [1]

Pada era modern sekarang ini, kemajuan semakin kompleks dengan berbagai macam kemudahan yang diakibatkan oleh kecanggihan teknologi. Seiring dengan kecanggihan teknologi, kini semakin kompleks pula permasalahan-permasalahan yang menyangkut persoalan karakter bangsa. Fenomena degradasi moral yang terjadi ditengah -- tengah masyarakat maupun dilingkungan pemerintah menjadi tontonan setiap hari. Telah banyak terjadi ketimpangan-ketimpangan yang menjadi bukti bahwa telah terjadi krisis jati diri dan karakteristik pada bangsa Indonesia. Ketimpanganketimpangan tersebut berupa meningkatnya tawuran antar-pelajar, serta bentuk-bentuk kenakalan remaja lainnya terutama di kota-kota besar, pemerasan/kekerasan (bullying), kecenderungan dominasi senior terhadap junior, fenomena suporter sepakbola, penggunaan narkoba, dan lain-lain.

Terpuruknya bangsa Indonesia sekarang ini disebabkan oleh terpuruknya dunia pendidikan. Pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini dinilai sarat dengan muatan-muatan pengetahuan dan tuntutan arus global yang mana mengesampingkan nilai-nilai moral budaya dan budi pekerti dalam membentuk karakter siswa, sehingga menghasilkan siswa yang pintar tetapi tidak bermoral. Fenomena ini sesungguhnya menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia, dimana pendidikan itu seharusnya mampu menjadi suatu wadah untuk mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa.

Untuk itu diperlukan suatu sistem pendidikan yang menyentuh seluruh jalur dan jenjang yaitu pendidikan karakter. Pendidikan karakter dipilih sebagai suatu upaya perwujudan pembentukan karakter peserta didik ataupun generasi bangsa yang berakhlak mulia sebagaimana yang diungkapkan oleh Frye dalam Darmiyati bahwa pendidikan karakter merupakan usaha yang disengaja untuk membantu seseorang memahami, menjaga, dan berperilaku yang sesuai dengan nilai-nilai karakter mulia. Pendidikan karakter yang dimulai dari usia dini, diharapkan mampu membentuk para generasi penerus bangsa yang memiliki karakter yang kuat yang mana karakternya tersebut mencerminkan karakter dari bangsa Indonesia itu sendiri. Selain itu mengingat penanaman karakter di usia dini merupakan masa persiapan untuk sekolah pada tingkatan selanjutnya maka penanaman karakter baik pada usia dini merupakan hal yang sangat penting dilakukan.[2]

B. KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER

1. Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter terdiri dari dua kata kata yaitu pendidikan dan karakter. Kedua kata ini masing-masing mempunyai makna tersendiri. Pendidikan karakter lebih merujuk pada kata kerja, sedangkan karakter lebih pada sifatnya. Melalui proses pendidikan tersebut dapat dihasilkan sebuah karakter yang baik.

Pendidikan merupakan terjemahan dari education, yang kata dasarnya educate atau bahasa latinya educo. Educo berarti mengembangkan dari dalam; mendidik; melaksanakan hukum kegunaan.Sedangkan menurut kamus besar Bahasa Indonesia pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran, pelatihan, proses, cara, dan perbuatan mendidik. Jadi pendidikan dapat diartikan sebagai proses pengembangan diri seseorang melalui upaya pengajaran, bimbingan dan pelatihan sehingga menjadikan sesorang menjadi lebih dewasa. Dewasa disini bukan diartikan dari segi fisik, melainkan lebih pada sikap dan tingkah laku. Sedangkan kata karakter berasal dari bahasa Yunani, charassein yang berarti Memahat. Dalam kamus Poerwadaminta, karakter diartikan sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak dan budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain. Sedangkan menurut Kamus Bahasa Indonesia11 karakter diartikan sebagai watak, tabiat, pembawaan, kebiasaan.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengajarkan tentang kepribadian, tabiat, sikap maupun akhlak sehingga dapat terbentuk suatu individu seperti apa yang diharapkan. Suatu lembaga pendidikan harus mengedepankan penanaman dan pengembangan nilai-nilai karakter pada peserta didik dalam proses pembelajaran yang kemudian dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.[3]

2. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter

Secara umum fungsi pendidikan karakter sesuai dengan fungsi pendidikan nasional, pendidikan karakter ditujukan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Berkaitan dengan hal tersebut, menurut Zubaedi ada beberapa fungsi diadakannya pendidikan karakter, yaitu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun