Sesaat sebelum meninggalkan sel, mereka bertiga berbincang pelan.
 "Ibu tenang saja, nanti akan kita atur semuanya. Iya kan pak?", Ucap Polisi itu sambil menatap Sipir disebelahnya, tanda minta dukungan.  Kemudian mereka pun meninggalkan sel.
Tahanan baru itu tampak jalan mondar-mandir di dalam sel, seakan menunggu sesuatu.
Mbah Narto memandangi tahanan baru itu dengan penuh penasaran, seakan pernah bertemu atau pernah mengenalnya. Setelah dilihat-lihat dengan cermat, kemudian Mbah Narto pun teringat, siapa pria yang ada di depannya itu.
"Eh,....Pak Wali, apa kabar Pak?" Sapa Mbah Narto kepada pria itu.
"Eh, ...mmm... Baik pak", kata pria itu sedikit tersenyum, agak malu-malu.
Mbah Narto pun terdiam, tak berani bertanya lagi. Dia grogi karena berhadapan dengan orang yang biasanya ia lihat di TV.
Pria tahanan baru itu hanya mondar-mandir kadang melihat sekelilingnya dan menahan rasa malu di hadapan Mbah Narto.
Sesaat kemudian seorang sipir membuka sel dan meminta pria itu untuk pindah sel di sebelahnya.
"Mari Pak, pindah di ruang sebelah", pinta sipir pada pria itu dengan sopan.
Kemudian merekapun pindah menuju sel di sebelahnya.