Mohon tunggu...
Nurul Muslimin
Nurul Muslimin Mohon Tunggu... Dosen - Orang Biasa yang setia pada proses.

The all about creative industries world. Producer - Writer - Lecturer - Art worker - Film Maker ***

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Penjara

16 November 2022   07:23 Diperbarui: 21 November 2022   22:15 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: www.mstar.com.my

Mbah Narto tak berani menjawab. Dia terdiam, kemudian bergumam sambil mengusap air matanya; "Sengsara sekali hidupku..."

Sipir pun pergi meninggalkan ruang penjara.

Selang beberapa saat, Sipir itu menghampiri Mbah Narto dan memberikan sepiring nasi serta sepotong tempe di atasnya.

"Ini, makan dulu!", kata Sipir penjara sedikit membentak, sambil menaruh piring di atas lantai penjara.

Mbah Narto terdiam, dan tak ada nafsu untuk makan nasi yang telah diberikan Sipir.

Mbah Narto memandangi nasi yang ada di piring itu, dan berkata dalam hatinya; "Duh Gusti, gara-gara pingin nyambung hidup, ambil beras untuk makan kok ya jadi masalah seperti ini... Gustiii...ampunilah aku."

Kehidupan Mbah Narto di penjara ia lalui dengan sedih.

Seminggu kemudian, dua orang Sipir membawa seorang  Tahanan baru berompi orange. Seorang paruh baya berbadan tinggi besar dan berkulit bersih.

Sumber Foto: www.mstar.com.my
Sumber Foto: www.mstar.com.my

Dengan lemah, lembut dan sopan, Sipir penjara membawa Tahanan baru itu masuk ke dalam sel bersama Mbah Narto. Dia diikuti seorang perempuan dan seorang polisi.

Di depan sel, mereka berhenti sejenak. Tahanan itu berbisik pada Sipir  beberapa saat, kemudian masuk ke dalam sel yang ditempati Mbah Narto. Entah apa yang ia bisikkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun