Mohon tunggu...
Nurul Muslimin
Nurul Muslimin Mohon Tunggu... Dosen - Orang Biasa yang setia pada proses.

👉The all about creative industries world 👈 Producer - Writer - Lecturer - Art worker

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tahapan Dalam Produksi Film (Bagian ke-2)

19 Juni 2017   00:30 Diperbarui: 19 Juni 2017   00:37 2048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai kelanjutan tulisan beberapa hari yang lalu tentang "Tahapan-tahapan dalam Produksi film", mari kita lanjutkan obrolan tentang produksi film berikutnya.

Jika kemarin kita fokus pada Tahap A. Pra-Produksi (Pre-Production), sekarang kita konsentrasi pada tahap B. Produksi (Production).

B. Produksi (Production)

Tahap ini fokus pada pengambilan gambar/visual (shooting) beserta audio dari sebuah film. Biasanya disebut shooting day.

Catatan penting sebelum Tahap Produksi adalah: bahwa Tahap Pra-Produksi harus sudah fixed! Tahap mana, semua hal yang kita bicarakan dalam tahap Pra-Produksi telah selesai dan fixed (tetap). Diusahakan tidak ada perubahan yang signifikan jika sudah masuk dalam wilayah Produksi. Karena wilayah ini adalah ruang eksekusi sebuah keputusan karya kolektif.

Di samping itu, jika belum siap dari satu atau beberapa divisi, sangat beresiko adanya hambatan, dan ini beresiko akan terjadi perpanjangan waktu dari estimasi yang telah dikalkulasi secara baik oleh Pimpro dan Kru yang lain. Jika terjadi perpanjangan waktu, maka akan terjadi pembengkakan pada biaya. Dan otomatis akan menggeser kalkulasi Produser pada nilai ekonomis film yang kita garap.

Dari kalangan top level produksi film; mulai Produser, Sutradara, Pimpinan Produksi, sampai pada kru lapisan selanjutnya; Director of Photography (DOP), Art Director & Artistic, Sound Designer, Sound Director,  Unit Manager, Location Manager, Wardrobe, Make-up, Talent Coordinator, bahkan sampai PU (Pelaksana Umum) dan Runner, semua harus sudah sepakat pada pekerjaannya masing-masing. Tahap ini saya ibaratkan sebagai sebuah jalan yang terbuka dan kita tinggal melangkah.

Untuk menyatakan fixed tidaknya sebuah persiapan Produksi, maka perlu Final Checking pada semua divisi. Dan ini akan lebih baik jika dilakukan dengan sebuah Rapat Pleno Final Checking persiapan produksi.

Di sini peran Pimpinan Produksi sangat penting, dan didampingi oleh Sutradara dalam memeriksa satu demi satu persiapan Produksi.

Dalam Rapat Pleno Final Checking lebih baik Pimpro (Pimpinan Produksi) membuat check-list untuk panduan dalam menge-check persiapan yang dilakukan.

Check-list yang perlu disiapkan diantaranya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun