Mohon tunggu...
Nurul Muslimin
Nurul Muslimin Mohon Tunggu... Dosen - Orang Biasa yang setia pada proses.

The all about creative industries world. Producer - Writer - Lecturer - Art worker - Film Maker ***

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"Satu Bendera"; Menyeru untuk Bersatu, Tanpa Jemu

22 September 2016   18:18 Diperbarui: 22 September 2016   18:29 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia sebuah negara besar, dengan beragam suku bangsa, etnis, budaya, agama, dan ras. Ini sebuah kekayaan, tapi sekaligus menjadi sebuah realitas sosial yang rentan akan adanya friksi dan pergesekan. Maka akan tetap terjaga keutuhannya, jika setiap warga ikut menjaganya. Minimal dengan pola fikir toleransi, kami yakin, friksi dan pergesekan-pergesekan antar suku, ras, golongan dan agama akan terminimalisir. Karena bagaimanapun tindakan seseorang berangkat dari pola fikir yang ada di dalam setiap kepala kita.

Kami berkumpul dalam Komunitas Seni Tratag Budaya Estetik. Sebuah komunitas seni di Yogyakarta yang terdiri dari para pekerja seni lintas bidang, agama, ras, dan etnis. Kami mengedepankan karya sendiri, dan menyuarakan nurani melalui media estetika seni.

Melalui media ini kami bersuara, menyerukan apa saja, sesuai nurani yang ada. Kadang keindahan, kadang nyinyir, kadang senyuman, kadang kritik sosial atas keadaan yang memprihatinkan, bahkan kadang acap kali mentertawakan diri sendiri.

Beberapa tema telah kami angkat, bersama-sama dengan komunitas lain, yakni "The Spirit Of Crisis" #1 (1999), "The Spirit Of Crisis" #2 (2002), sebuah pertunjukan musik yang merupakan respon kreatif atas kondisi bangsa yang sedang krisis ekonomi, dan bahkan krisis multidimensi.

Saat ini kami sedang dan akan terus konsisten menyuarakan tema "persatuan" untuk Indonesia. Karena kami berangkat dari logika sederhana, tanpa persatuan, tak ada kedamaian, tak ada kesejahteraan, dan tentu tak ada pula karya yang terlahir dengan baik.

Komunitas ini berdiri tahun 1999, pasca gegap gempita arus reformasi. Dengan bermodalkan gemar dunia seni, seni apa saja, kami berkumpul, berkarya dan 'haha-hihi' bersama.

Kami yakin, Indonesia sebagai negara yang kaya, menjadi incaran para perampok dan pecinta nafsu serakah dunia. Maka 'persatuan' menjadi kata kunci untuk menjaga itu semua.

Dengan dibimbing, didampingi, dan sekaligus ditemani Mas Ambar Polah, kami berkumpul dalam sebuah studio musik, dan semua berkarya. Berkarya apa saja, dan bersuara apa saja dalam bingkai dunia seni.

Salah satu karya Mas Ambar Polah yang menyuarakan 'persatuan' adalah sebuah lagu berjudul "Satu Bendera". Sebuah lagu bersyair sederhana, muncul dari ide kreatif sebagai respons dari kondisi bangsa yang selalu terancam akan cerai-berai.

Mari kita simak sejenak syair ini:

SATU BENDERA
Ciptaan Ambar 'Polah' Tjahyono

Bendera-bendera kita
Makin banyak warnanya
Jangan lupa satu bendera
Merah-putih tercinta

Tinggalkan sgala pertengkaran
Karna beda bendera
Tinggalkan sgala perpecahan
Beda suku agama

Bendera-bendera kita
Makin banyak warnanya
Jangan lupa satu bendera
Merah-putih tercinta

Reff:
Lagu kita, masih sama
Indonesia Raya
Janji kita, masih sama
Cinta Indonesia

Bendera-bendera kita
Makin banyak warnanya
Jangan lupa satu bendera
Merah-putih tercinta

***

Lagu ini tercipta sejak tahun 1997, ketika menjelang pesta demokrasi di Indonesia sedang berlangsung. Namun kondisi sebuah pesta yang carut-marut, diwarnai dengan pergesekan-pergesekan antar anak bangsa yang semestinya tidak perlu terjadi.

Praktis, murni berangkat dari nurani cinta bangsa Indonesia. Karena kami membaca dengan sederhana. Seorang seniman tak akan menipu nurani. Itu saja.

Semangat itu yang masih melekat di dalam diri kami. Dan semangat itu yang kemudian mendorong kami untuk selalu bersuara tentang persatuan Indonesia. Dalam catatan kami lagu Satu Bendera telah dibawakan dalam beberapa event nasional. Di antaranya adalah:

1. Pada Event Komitmen Kampanye Damai antar Partai Politik, bertepatan dengan event Pameran Furnicraft di JIExpo Kemayoran Jakarta, pada Bulan Maret 2004.

2. Pada Event Barindo di Prambanan pada Bulan April 2008.

3. Pada Event Munas Asmindo Tahun 2005 di Hotel Melia Purosani Yogyakarta.

4. Pada Event Munas Asmindo (Asosiasi Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia) di Hotel Syahid Jakarta yang dihadiri Wapres Bapak Yusuf Kalla. Tahun 2010.

5. Pada Event Pembukaan Pameran IFFINA tahun 2013 di JIExpo Kemayoran Jakarta.

6. Konser Kolosal BNPT di Lapangan Grha Sabha Pramana UGM pada Bulan Oktober 2015.

Kami masih 'setia' untuk tetap menyuarakan persatuan Indonesia. Dalam waktu dekat, di Bulan Nopember 2016 yang akan datang di Yogyakarta, kami kembali hadir untuk membawakan lagu yang sama; Satu Bendera.

Itulah deretan event di mana lagu "Satu Bendera" dibawakan. Harapan kami semoga lagu tersebut dapat memberikan inspirasi sekaligus mengetuk hati setiap anak bangsa untuk tetap menjaga persatuan, dan bersama-sama membangun Indonesia yang bermartabat.

Dengan "Satu Bendera"; kami tak jemu bersuara...

Salam Satu Bendera!

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun