Ini menjadi baik, karena social controll menjadi senjata efektif untuk ’mengingatkan’ kita ataupun institusi kita dari sikap-sikap yang buruk.
Meski demikian ekspose tentang keburukan seseorang atau institusi mesti mempunyai batas. Batas itu adalah nilai-nilai normatif agama, etika, norma-norma masyarakat, dan jika perlu hukum sebagai penterjemahan dari nilai-nilai etika. Semua itu untuk kesadaran kita bersama.
Semua itu tentang ’kepercayaan’, yang menjadi dasar pola relasi sosial, ekonomi, budaya, dan apa saja. Maka, mengabaikan unsur kepercayaan adalah kecerobohan yang akut! ***
13 Des 2015Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!