Rekomendasi Strategis
1. Meningkatkan Peran Organisasi Pelajar
Organisasi pelajar harus didorong untuk lebih aktif dalam menyuarakan kampanye anti-bullying. Mereka adalah pihak yang paling dekat dengan isu ini, dan bisa mulai mengambil peran dengan menciptakan ruang aman bagi korban untuk berbicara dan melapor tanpa rasa takut.
2. Memperkuat Kebijakan Sekolah
Kebijakan anti-bullying yang tegas, termasuk sanksi yang jelas bagi pelaku, perlu diterapkan secara konsisten. Sekolah juga harus menyediakan jalur pelaporan yang mudah diakses oleh korban, dan pihak lain yang menjadi saksi terjadinya bullying, dengan tetap memperhatikan keamanan data bagi korban atau pelapor.
3. Peningkatan Edukasi dan Kesadaran
Pogram edukasi tentang bullying harus melibatkan siswa, guru, dan orang tua. Lalu ditambah dengan kampanye yang melibatkan media sosial, sehingga dapat menjadi alat yang efektif untuk memperluas diseminasi edukasi terkait bullying.
4. Dukungan Psikologis untuk Korban
Dampak psikologis bagi korban tidak pernah sepele. Trauma pasti ada dan jika dibiarkan bisa memberi dampak psikologis yang lebih serius, bahkan bisa mendorong pada kasus 'menghilangkan nyawa'. Setidak-tidaknya sekolah perlu menyediakan layanan konseling yang dapat diakses oleh korban bullying.
Kesimpulan: Saatnya Bersatu Melawan Bullying
Hasil survei ini menunjukkan bahwa bullying bukan hanya masalah individu, tetapi juga masalah sistemik yang membutuhkan perhatian dan aksi kolektif. Organisasi pelajar, sekolah, pemerintah, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari bullying.
Saat survei ini diluncurkan, harapannya adalah meningkatkan kesadaran publik akan urgensi masalah ini sekaligus mendorong tindakan nyata dari semua pihak. Mari kita wujudkan lingkungan pendidikan yang lebih aman dan inklusif bagi generasi muda Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI