Mohon tunggu...
Nurul Mahmudah
Nurul Mahmudah Mohon Tunggu... Guru - Generasi Sandwich Anak Kandung Patriarki

Si sanguinis yang sering dibilang absurd. Aku tukang rebahan yang berharap bisa memberikan perubahan untuk Negara.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengalamanku dengan Insecurity

22 Juni 2020   17:29 Diperbarui: 22 Juni 2020   22:11 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sometimes yes, sometimes no. Terkadang untuk beberapa moment like travelling or just spending time with friends, gue bakalan keluar dari zona nyaman. Do everything, anything you want, just do it. Menjadi gila dan lebih ekspresif kunci nya. Jangan takut untuk melewati batas yang lu bikin sendiri, kalo kata iklan "break your limit"

4. COMPARE YOUR SELF WITH OTHER

Its normally for me, kalo gak ngebandingin sama orang lain terus sama siapa lagi dong? Masa sma monyet? Hehehehe

Menurut gue, ga akan ada orang yg sedetikpun dalam hidupnya tidak pernah membandingkan dirinya dengan orang lain. Malah sometimes gue aja pernah bandingin diri gue sm kucing, misal "enak banget ya jadi kucing kerjanya tinggal kawin, makan juga ngorek2 sampah, gaperlu kerja, dll". Padahal gue gatau nih seberapa berat perjuangan dia ngorek sampah aja kadang sampai disiram sama orang.

Semua pasti pernah membandingkan dirinya. Tapi, kadarnya berbeda. Jangan selalu membandingkam dirimu dgn orang lain, okay. Karena Tuhan gak pernah memberimu posisi yang salah.

5. MEMILIKI KECEMASAN DAN KE KHAWATIRAN BERLEBIH

Nah ada kecemasan dan kekhawatiran, siapa sih yg gapernah merasakan ini? Pasti semua pernah, tinggal how much too much anxiety nya sejauh apa? Sedalam apa? Justru kalo kita gapunya ketakutan atau kecemasan itu berarti lu gak hidup.
So, kalo ini terjadi pada diri kalian. No problem, just controlling yourself.

6. HAUS AKAN PENGAKUAN DAN PUJIAN DARI ORANG LAIN

Pertanyaan nya : "Perlu gak sih kita dipuji atau diakui orang lain?"
Menurut gue, itu perlu karena bagian dari social countur juga kan?. Dan beberapa pribadi mengakui dengan dipuji someone fells more confident. Thats goods, ga ada yg salah sama perilaku ini.
Setiap orang perlu di akui kan? That is reflection dong sebener nya. Misal gue pengen diakui sebagai sosok yang humble dan bisa berbaur dengan semua kalangan. Its normally.

Semua gejala yg katanya hanya dimiliki oleh orang-orang insecure ini ternyata wajar kok terjadi pada semua orang. Bukan hal yang aneh loh.


So, tetap have fun dan be happy always. Jangan pernah berpikir kita berbeda dan lebih rendah. Each for equal, satu sama lain adalah sama. Love you

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun