Mohon tunggu...
Nurul Mahmudah
Nurul Mahmudah Mohon Tunggu... Guru - Generasi Sandwich Anak Kandung Patriarki

Si sanguinis yang sering dibilang absurd. Aku tukang rebahan yang berharap bisa memberikan perubahan untuk Negara.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengalamanku dengan Insecurity

22 Juni 2020   17:29 Diperbarui: 22 Juni 2020   22:11 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber photo : Nowie Shahabiyyah

Malam itu adalah pengalaman terbaik ku ngobrol bareng sepupu dan satu lagi teman laki laki nya. They are people who are open minded and share their opinions.

Semalam suntuk kita menghabiskan waktu untuk membicarakan banyak hal dan salah satunya adalah "INSECURITY DISORDER SYMTOMS". Karena temen sepupu gue ini merasa dirinya memiliki seluruh gejala insecurity di dalam tubuhnya. Hmmmm.....

I think every people punya insecurity di dalam tubuh nya yaaa. Tapi, beberapa ada yg hanya dalam pikiran namun beberapa pula ada yg sudah terealisasi menjadi sebuah pola perilaku. Apa aja sih contoh nya? Kita bedah yuk..

1. MERASA LEBIH RENDAH DARIPADA ORANG LAIN

Its real insecurity dan gue yakin kalian semua punya perasaan seperti ini di dalam diri kalian. Sebuah perasaan yg normal ketika kita melihat pencapaian orang lain lebih tinggi daripada kita. Atau maybe kondisi orang lain jauh lebih baik dari kita. Well, padahal kita tidak melihat proses apa yg dia alami sampai dia ada di posisi yg lebih tinggi dari kita.

Kayak misalkan gue, gak jauh jauh iri sama orang lain deh. Sama adik gue aja gue iri banget. Gue suka bandingin adik gue yang sekarang udah punya usaha sendiri sedangkan gue Cuma pegawai biasa. Bisa dikatakan sering banget sih kalo liat dia tiba tiba pikiran gue auto ngebandingin pencapaian dia dan pencapaian gue, yang menurut gue, gue itu masih jauh banget dibawah dia.

So, untuk kasus ini kuncinya adalah kendalikan pola pikiran kalian dan ubah mindset lebih positif untuk menjadikan kesuksesan orang lain sebagai motivasi kita untuk terus maju, maju, maju, dan berhasil. Gue juga lakukan ini, tetep positif thinking dan jangan minder.

2. MENGHINDARI BERINTERAKSI DENGAN ORANG LAIN

Yes, gue juga ngalamin ini. Menghindar seolah menjadi solusi ketika kita melihat orang terdekat kita seperti saudara, teman, atau sahabat kita memiliki kemajuan yg lebih progressif daripada kita.

Misal, gue punya temen yg bisa dibilang cukup dengan finansial nya dan he can buy whatever he wants. Jadi, menghindar menurutku lebih baik daripada nanti gue bakalan ditanya progress kehidupan gue yg jauh banget dibawah dia.

3. ENGGAN KELUAR DARI ZONA NYAMAN

Sometimes yes, sometimes no. Terkadang untuk beberapa moment like travelling or just spending time with friends, gue bakalan keluar dari zona nyaman. Do everything, anything you want, just do it. Menjadi gila dan lebih ekspresif kunci nya. Jangan takut untuk melewati batas yang lu bikin sendiri, kalo kata iklan "break your limit"

4. COMPARE YOUR SELF WITH OTHER

Its normally for me, kalo gak ngebandingin sama orang lain terus sama siapa lagi dong? Masa sma monyet? Hehehehe

Menurut gue, ga akan ada orang yg sedetikpun dalam hidupnya tidak pernah membandingkan dirinya dengan orang lain. Malah sometimes gue aja pernah bandingin diri gue sm kucing, misal "enak banget ya jadi kucing kerjanya tinggal kawin, makan juga ngorek2 sampah, gaperlu kerja, dll". Padahal gue gatau nih seberapa berat perjuangan dia ngorek sampah aja kadang sampai disiram sama orang.

Semua pasti pernah membandingkan dirinya. Tapi, kadarnya berbeda. Jangan selalu membandingkam dirimu dgn orang lain, okay. Karena Tuhan gak pernah memberimu posisi yang salah.

5. MEMILIKI KECEMASAN DAN KE KHAWATIRAN BERLEBIH

Nah ada kecemasan dan kekhawatiran, siapa sih yg gapernah merasakan ini? Pasti semua pernah, tinggal how much too much anxiety nya sejauh apa? Sedalam apa? Justru kalo kita gapunya ketakutan atau kecemasan itu berarti lu gak hidup.
So, kalo ini terjadi pada diri kalian. No problem, just controlling yourself.

6. HAUS AKAN PENGAKUAN DAN PUJIAN DARI ORANG LAIN

Pertanyaan nya : "Perlu gak sih kita dipuji atau diakui orang lain?"
Menurut gue, itu perlu karena bagian dari social countur juga kan?. Dan beberapa pribadi mengakui dengan dipuji someone fells more confident. Thats goods, ga ada yg salah sama perilaku ini.
Setiap orang perlu di akui kan? That is reflection dong sebener nya. Misal gue pengen diakui sebagai sosok yang humble dan bisa berbaur dengan semua kalangan. Its normally.

Semua gejala yg katanya hanya dimiliki oleh orang-orang insecure ini ternyata wajar kok terjadi pada semua orang. Bukan hal yang aneh loh.


So, tetap have fun dan be happy always. Jangan pernah berpikir kita berbeda dan lebih rendah. Each for equal, satu sama lain adalah sama. Love you

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun