Judul ini saya gunakan bukan perkara agar kamu penasaran, karena saya yakin karakter Rangga yang tetiba jadi sangat melankolis dan puitis sejak tinggal di Brooklyn, NY dalam lanjutan cerita "Ada Apa dengan Cinta? 2" lebih bikin penasaran.
Pun, isinya sekadar menjelaskan dan tidak akan setega Rangga, sampai-sampai Cinta harus bilang, "Rangga, yang kamu lakukan ke saya itu jahat!".
Dalam kurun waktu tiga bulan terakhir banyak laporan terkait iklan di halaman muka dan baca (read page) Kompasiana. Sebagian besar menyangkut banner iklan gambar dan video yang (kadang) tidak bisa ditutup atau bahkan tidak tersedianya fitur close button.
Ditambah, ada beberapa Kompasianer mendapati iklan video tersebut otomatis berputar atau autoplay sehingga berpotensi menguras kuota internet selular yang kini menjadi kebutuhan primer netizen yang budiman.
Ada pula aduan soal materi gambar dalam iklan yang menimbukan rasa jijik atau mengerikan yang  kerap muncul pada halaman baca bagian bawah.
Soal kecepatan dalam membuka halaman (load page)Â Kompasiana jadi hal lain lagi. Kompasianer berekspektasi bahwa banyaknya iklan membuat load page makin lambat sehingga halaman tidak terbuka dengan sempurna.
Laporan, keluhan atau protes menyangkut isu di atas sebenarnya sudah dijelaskan secara parsial dan sebagian besar solved karena memang ada kendala teknis dalam implementasinya.
Tetapi, izinkan saya untuk kembali menjelaskan perihal aduan-aduan tersebut agar tidak seperti akhir perjalanan cinta Kasdullah kepada Sarah dalam saga "Si Doel The Movie" yang kena tanggung!
Pertama, saya mulai dari kasus autoplay video. Perlu diketahui bahwa Kompasiana dan rekanan penyedia jasa iklan video tersebut sepakat bahwa iklan video akan memutar secara otomatis (autoplay) jika diakses melalui perangkat desktop dan mobile saat menggunakan jaringan wireless fidelity (WiFi) serta selalu dibekali dengan close button.
Kedua, menyangkut materi gambar yang menimbulkan rasa jijik dan ngeri-ngeri sedap—karena tetap dilihat—sudah disampaikan ke pihak penyedia jasa iklan tersebut untuk dicabut.
Ketiga, iklan yang menutupi sebagian konten sehingga membuat tidak nyaman pun sudah kami evaluasi.