"Rencana awal sekitar 25 hektar. Freeport 12,5 hektar dan Pemda 12,5 hektar tapi yang pemda belum dibangun," kata Riza Pratama.
Riza pun berharap tempat ini dapat dipergunakan dan dirawat dengan baik serta menjadi fasilitas publik yang bermanfaat.
"Jadi kita ingin memajukan masyarakat Papua, terutama yang ada di sekitar tambang, tapi secara umum untuk seluruh Papua. Agar masyarakat Papua bisa berkompetisi dengan masyarakat di luar Papua," ujarnya.
Di seberang MSC, terdapat sebuah rumah sakit besar yang sejak tahun 1999 melayani sepenuh hati masyarakat Mimika dan sekitarnya. RS Mitra Masyarakat Kota Timika yang menempati lahan 15 hektar ini terletak di antara Kota Timika dan Kuala Kencana.
RSMM memberikan pelayanan tanpa biaya alias gratis kepada tujuh suku asli di Kabupaten Mimika seperti prioritas pada layanan lain yang sejak awal diceritakan.
Saat ini RSMM memiliki 134 tempat tidur dan dengan jumlah tenaga medis dan non medis lebih dari 400 orang. Bahkan RSMM memiliki pusat penelitian malaria yang teletak di halaman belakang rumah sakit. Bagi PTFI, rumah sakit ini adalah bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terbesar yang pernah dilakukan.
Meski sudah melakukan banyak hal di tanah Papua, PTFI tak mengelak bahwa banyak tantangan berat yang harus dihadapi.
"Kadang tantangan kita adalah opini yang tidak berdasarkan fakta. Kita hanya memberikan ini lho Frepoort, kita tidak hanya menambang tapi juga melakukan community development. Kita sekarang fokus tidak hanya untuk masyarakat Papua tapi secara umum untuk masyarakat Indonesia," harap Riza.