Mohon tunggu...
Nurulloh
Nurulloh Mohon Tunggu... Jurnalis - Building Kompasiana

Ordinary Citizen

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Sehari Menguliti Sisi Lain Freeport Indonesia

18 Juni 2016   08:19 Diperbarui: 18 Juni 2016   20:53 1123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah alat berat diparkir di halaman komplek olahraga Mimika, Timika, Papua/rul

"Rencana awal sekitar 25 hektar. Freeport 12,5 hektar dan Pemda 12,5 hektar tapi yang pemda belum dibangun," kata Riza Pratama.

Dua bangunan yang terdapat di dalam komplek Mimika Sport Center/rul
Dua bangunan yang terdapat di dalam komplek Mimika Sport Center/rul
Saat memasuki pintu gerbang komplek, dua bangunan kokoh dan megah menyapa dengan modernitasnya. Satu bangunan outdoor berbentuk ekor burung cendrawasih dengan kapasitas penonton sekitar 3.400 orang diperuntukkan bagi cabang olahraga atletik dan satu gedung indoor dengan kapasitas penonton 5.500 diperuntukkan bagi olahraga basket, voli dan badminton. Rumput yang digunakan di dalam stadion atletik khusus didatangkan dari Swiss dan merupakan rumput hidup.

Stadion atletik Mimika Sport Center/rul
Stadion atletik Mimika Sport Center/rul
Komplek olahraga ini akan digunakan sebagai sarana Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2020. Saat ini proses pembangunan sudah berjalan sekitar 95 persen. Untuk membangun sebuah fasilitas besar seperti MSC PTFI menginvestasikan dana sebesar 33 juta dolar AS.

Riza pun berharap tempat ini dapat dipergunakan dan dirawat dengan baik serta menjadi fasilitas publik yang bermanfaat.

"Jadi kita ingin memajukan masyarakat Papua, terutama yang ada di sekitar tambang, tapi secara umum untuk seluruh Papua. Agar masyarakat Papua bisa berkompetisi dengan masyarakat di luar Papua," ujarnya.

Di seberang MSC, terdapat sebuah rumah sakit besar yang sejak tahun 1999 melayani sepenuh hati masyarakat Mimika dan sekitarnya. RS Mitra Masyarakat Kota Timika yang menempati lahan 15 hektar ini terletak di antara Kota Timika dan Kuala Kencana.

RS Mitra Masyarakat Kota Timika/rul
RS Mitra Masyarakat Kota Timika/rul
Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang belum memadai saat itu menjadi ide dasar pendirian RSMM. Atas kebutuan tersebut, lahir kesepakatan empat pihak, yaitu PTFI, Lembaga Pengembangan Masyarakat Iran Jaya (LPMI), Pemda Kabupaten Mimika dan Yayasan Caritas Timika dalam mengoperasian rumah sakit bagi masyarakat Mimika. 

RSMM memberikan pelayanan tanpa biaya alias gratis kepada tujuh suku asli di Kabupaten Mimika seperti prioritas pada layanan lain yang sejak awal diceritakan.

Saat ini RSMM memiliki 134 tempat tidur dan dengan jumlah tenaga medis dan non medis lebih dari 400 orang. Bahkan RSMM memiliki pusat penelitian malaria yang teletak di halaman belakang rumah sakit. Bagi PTFI, rumah sakit ini adalah bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terbesar yang pernah dilakukan.

Meski sudah melakukan banyak hal di tanah Papua, PTFI tak mengelak bahwa banyak tantangan berat yang harus dihadapi.

"Kadang tantangan kita adalah opini yang tidak berdasarkan fakta. Kita hanya memberikan ini lho Frepoort, kita tidak hanya menambang tapi juga melakukan community development. Kita sekarang fokus tidak hanya untuk masyarakat Papua tapi secara umum untuk masyarakat Indonesia," harap Riza.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun