Balai Pelatihan Kerja Anak Papua
Di Kabupaten Mimika terdapat sedikitnya tujuh suku. Ketujuh suku itulah yang mendapatkan akses prioritas dalam pendidikan dan pelatihan kerja yang dikelola PTFI. Tiap suku mendapat porsi yang berbeda terutama kepada suku Kamoro dan Amungme yang memegang hak ulayat atau hak penuh atas wilayah.
"Pembagian porsi tersebut dibagi dengan presentase 90 persen penduduk lokal; 45 persen suku lokal dan 45 persen suku kekerabatan serta 10 persen lainnya untuk penduduk di luar tujuh suku tadi," kata Susan Kambuayah, Superintendent Trainingship and Support Institut Pertambangan Nemangkawi.
Institut ini tidak hanya memberikan materi pembelajaran di dalam kelas tapi dilengkapi juga dengan fasilitas simulator kendaraan alat berat dan yang paling baru adalah adanya rangkaian rel lengkap dengan kereta yang akan digunakan sebagai alat angkut logistik ke areal penambangan. Dengan begitu, akademisi di institut ini dapat langsung melakukan praktik di area simulasi sebelum terjun ke lapangan.
Di tempat yang sama, Vice President Corporate Communication PTFI Riza Pratama menjelaskan bahwa berdirinya institut ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan kepada masyarakat lokal, selain program pembinaan lainnya.
Membangun Mimika dengan Prestasi
Komitmen perusahaan kepada Papua untuk meningkatkan aktivitas masyarakat dari sisi olahraga, PTFI bersama pemerintah daerah khususnya Kabupaten Mimika membangun perkomplekan olahraga modern yang berdiri tidak jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Mimika.
Hal tersebut diungkapkan Riza Pratama yang ikut memandu rombongan media dari Jakarta selama di Kabupaten Mimika, Kota Timika, Papua.
Perkomplekan olahraga yang diberi nama Mimika Sport Complex (MMC) ini dibangun di atas tanah seluas 25 hektar dengan pembagian jatah pembangunan; PTFI 12,5 Hektar dan Pemda 12,5 hektar.