Sebagian besar orang pasti memiliki impian untuk memiliki keluarga yang harmonis, bukan? Namun untuk mewujudkan keluarga yang harmonis diperlukan usaha dan komitmen dari setiap anggota keluarga. Keluarga memiliki peran penting dalam kehidupan seseorang. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2016) mendefinisikan keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Makna keluarga lebih mendalam bukan hanya sekedar sekelompok orang yang berada dalam suatu rumah yang tinggal bersama. Inti dari keberadaan manusia adalah keluarga. Keluarga adalah tempat dimana kita belajar untuk bertumbuh dan berkembang, sebagai tempat bersandar, mengajarkan nilai nilai dalam kehidupan, sebagai tempat berlindung, dan merasakan pahit manis kehidupan yang akan senantiasa terbuka sebagai tempat kita pulang.Â
Dalam hubungan keluarga tidak selalu berjalan dengan baik. Tentu ada beberapa rintangan, konflik, perbedaan pendapat yang wajar terjadi. Untuk itu perlu upaya untuk mencegah problematika yang semakin parah hingga dapat meretakkan hubungan keluarga. Komunikasi yang positif dan efektif merupakan salah satu kunci untuk menciptakan hubungan keluarga yang harmonis. Dalam mewujudkan hubungan keluarga yang harmonis sangat penting untuk berkomunikasi dengan baik, memiliki pemahaman yang cukup dan saling memberikan dukungan antar anggota keluarga.Â
Dengan adanya komunikasi yang positif dan efektif dapat mempererat hubungan antar anggota keluarga serta menciptakan lingkungan yang mendukung dan positif. Lingkungan yang mendukung dan positif akan memberikan pengaruh yang baik untuk pertumbuhan emosional dan psikologis setiap anggota keluarga. Hal tersebut tentu akan meningkatkan kualitas hubungan keluarga secara keseluruhan. Dalam sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak tentu masing masing dari mereka memiliki cara berkomunikasi yang berbeda. Cara berkomunikasi setiap anggota keluarga akan mempengaruhi bagaimana hubungan yang terjalin sehingga perlu diperhatikan agar dapat berkomunikasi secara baik. Berikut merupakan Taktik Membangun Komunikasi Positif Guna Mempererat Hubungan Antar Anggota Keluarga:
1. Meluangkan Waktu untuk Berkomunikasi dan Berinteraksi
Hiruk pikuk kehidupan seakan berjalan begitu cepat tanpa kita sadari. Di dalam kehidupan seringkali kita mengabaikan pentingnya waktu bersama keluarga karena terjebak dalam rutinitas sehari hari yang serba sibuk tak terkira. Meskipun begitu sudah seharusnya setiap anggota keluarga meluangkan waktunya untuk berbincang bincang. Topik pembicaraan tidak selalu harus yang serius, misalnya setiap anggota keluarga bisa menceritakan keseharian aktivitas yang sudah dijalani, perasaan yang dirasakan saat ini, maupun melakukan aktivitas santai bersama. Aktivitas santai bersama yang dapat dilakukan seperti menonton tv, makan malam, bermain permainan dan lain sebagainya.Â
Dengan saling meluangkan waktu untuk keluarga dapat meningkatkan rasa saling pengertian, merasa dihargai dan memperkuat ikatan emosional antar anggota keluarga. Selain itu, adanya waktu yang diluangkan untuk berkomunikasi dengan setiap anggota keluarga dapat memberikan ruang untuk menyelesaikan konflik atau permasalahan yang mungkin terjadi sehingga permasalahan dapat segera terselesaikan.Â
2. Kejujuran yang TerbukaÂ
Dalam menciptakan ruang aman untuk saling percaya, menghargai, dan memahami maka setiap anggota keluarga disarankan untuk terbuka mengenai perasaan, pikiran dan tindakan yang dialami. Ketika komunikasi berjalan dengan kejujuran yang terbuka akan tercipta pemahaman yang lebih mendalam tentang kebutuhan dan harapan setiap anggota keluarga sehingga hubungan keluarga dapat menjadi lebih erat. Dengan jujur dan terbuka kemungkinan terjadinya kesalahpahaman atau konflik juga akan berkurang. Selain itu, kejujuran yang terbuka memungkinkan setiap anggota keluarga untuk saling mendukung dalam mengatasi tantangan dan tumbuh bersama sebagai satu kesatuan yang kuat.Â
3. Penuh Perhatian
Setiap anggota keluarga perlu memberikan perhatian kepada anggota keluarga yang lain. Penuh perhatian menunjukkan seberapa besar kepedulian kita terhadap perasaan, situasi dan kondisi orang lain. Dalam berkomunikasi kita dapat menunjukkan rasa penuh perhatian kita ketika pada situasi mendengarkan lawan bicara. Mendengarkan dengan penuh perhatian berartikan bahwa kita berusaha memahami makna kata kata dan emosi yang disampaikan. Dengan begitu, seseorang dapat ,merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain sehingga memperkuat ikatan emosional dalam keluarga. Selain itu sikap penuh perhatian juga dapat ditunjukkan dengan memberikan dukungan emosional secara verbal, memberikan kata kata penyemangat, saling membantu dalam pekerjaan rumah tangga, dan melibatkan diri dalam kegiatan keluarga yang menyenangkan dan bermakna.Â
4. Menyesuaikan Cara Berkomunikasi
Setiap individu pasti memiliki cara berkomunikasi yang berbeda beda, baik dalam mengekspresikan emosi, bahasa tubuh yang ditunjukkan, maupun nada suara yang disampaikan. Cara berkomunikasi dalam keluarga antara anak anak dengan anak anak, antara suami dan istri maupun antara orang tua dengan anak anak memerlukan gaya komunikasi yang berbeda. Namun semuanya pada dasarnya membutuhkan prinsip dasar komunikasi yang efektif, penuh empati dan saling menghormati.Â
Anak anak yang lebih muda belum mampu memahami pemikiran yang rumit sehingga untuk berkomunikasi dengan anak yang lebih kecil membutuhkan komunikasi yang sederhana dan jelas. Sedangkan anak anak yang telah menginjak usia remaja kemampuan berpikir kritis mulai berkembang sehingga orang tua dapat berkomunikasi dengan lebih terbuka memungkinkan mereka berbagi pendapat, perasaan dan saling berdiskusi seperti orang dewasa. Sangat penting bagi orang tua untuk menyesuaikan bahasa dan cara berbicara sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan anak.Â
Dalam hubungan suami dan istri dalam sebuah keluarga juga memungkinkan memiliki gaya komunikasi yang berbeda. Ada pasangan yang mudah terbuka dan langsung menyampaikan apa yang sedang dirasakan namun ada juga pasangan yang cenderung menyimpan perasaan mereka. Maka dari itu, kedua belah pihak perlu menyadari pentingnya menyesuaikan cara berbicara mereka agar dapat saling memahami satu sama lain.Â
5. Memahami Perbedaan
Demi menjaga keharmonisan dalam keluarga maka setiap anggota keluarga perlu untuk memahami perbedaan yang ada. Setiap individu tentunya memiliki kepribadian dan persepsi yang berbeda beda. Perbedaan ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, latar belakang pendidikan, dan pengalaman hidup. Dengan memahami perbedaan bahwa setiap anggota keluarga memiliki sudut pandang yang berbeda maka kita bisa lebih menghargai dan menerima satu sama lain.Â
Penting menyadari bahwa perbedaan bukanlah hambatan dalam sebuah hubungan melainkan kesempatan untuk berkembang bersama. Misalnya, ketika ada konflik, bukannya memaksakan pendapat atau pemikiran pribadi namun yang dilakukan yaitu mencari solusi bersama dengan saling berdiskusi dan menyampaikan pendapat masing masing untuk menemukan solusi terbaik yang dapat menyelesaikan permasalahan. Hal tersebut dapat menciptakan hubungan yang lebih dekat dan penuh kepercayaan.
6. Menyusun Rencana Waktu Bersama Keluarga
Menyusun rencana waktu bersama keluarga juga sangat penting untuk membangun komunikasi dengan keluarga. Padatnya aktivitas yang dilakukan setiap anggota keluarga terkadang mengurangi interaksi satu sama lain. Oleh karena itu, setidaknya ada beberapa waktu yang telah direncanakan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Menyusun rencana waktu bersama keluarga cukup mudah. Kemungkinan yang menjadi tantangan yaitu dalam menyesuaikan waktu yang tepat untuk melaksanakannya. Menikmati waktu bersama keluarga bisa dilakukan seminggu sekali atau sebulan sekali sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anggota keluarga. Aktivitas yang dapat dilakukan juga bermacam macam seperti mengunjungi tempat wisata bersama, memasak bersama, berjalan jalan di sekitar rumah, bermain permainan keluarga, menonton film keluarga dan lain sebagainya. Dengan menikmati waktu seharian bersama keluarga akan menciptakan suasana lebih hangat dan membantu mempererat komunikasi dalam keluarga.
7. Hindari Ucapan yang Menyinggung Perasaan
Dalam menciptakan hubungan yang harmonis penting untuk menghindari ucapan yang menyinggung perasaaan agar tidak menimbulkan rasa sakit hati dan ketegangan. Untuk itu dalam berkomunikasi kita perlu memilih kata kata yang tepat dan penuh pengertian agar setiap anggota keluarga dapat merasa nyaman dan dihargai. Ucapan yang menyinggung perasaan juga dapat menimbulkan kesalahpahaman sehingga dapat mengurangi rasa saling percaya. Oleh karena itu, saat berbicara perlu hati hati dan juga penuh pertimbangan. Komunikasi yang terbuka dan jujur dengan pemilihan kata yang tepat lebih efektif untuk diterapkan guna mempererat hubungan keluarga.
Kesimpulannya, untuk membangun komunikasi positif guna mempererat hubungan antar anggota keluarga diperlukan usaha dan komitmen dari setiap anggota keluarga. Komunikasi yang positif dan efektif menjadi kunci utama. Hal ini mencakup meluangkan waktu bersama, berbicara dengan jujur dan terbuka, penuh perhatian, serta menyesuaikan cara berkomunikasi dengan tepat. Memahami perbedaan, menyusun waktu bersama dan menghindari ucapan yang menyakitkan juga sangat penting untuk mempererat hubungan. Dengan langkah langkah tersebut, keluarga akan dapat tumbuh dalam lingkungan yang positif dan penuh kasih sayang sehingga mendukung dalam menciptakan keharmonisan keluarga.
Sekian yang dapat dijabarkan. Terimakasih telah membaca artikel ini. Anda dapat mengunjungi website https://bk.fip.unesa.ac.id/ untuk mengetahui informasi edukasi menarik lainnya. Semoga informasi yang disampaikan dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari-harinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H