Mohon tunggu...
nurul hayati
nurul hayati Mohon Tunggu... Administrasi - Mother, Wife, Civilian servant

Willing to learn and a mentality player

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Impor Sampah: Sebuah Keniscayaan atau Keharusan?

20 September 2019   22:41 Diperbarui: 20 September 2019   22:48 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: news.detik.com

Hal ini bertujuan untuk membentuk budaya dan kebisaan dimulai dari keluaraga agar dilakukan pengumpulan dan pemilahan sampah secara dini.

Tentu ini menjadi reward bagi masyarakat yang sudah mulai menerapkannya. Dan menjadi inovasi bagi Dinas Lingkungan Hidup bagaimana reward ini menjadi harga jual bagi perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan sampah plastik. 

Maka tak perlu bagi perusahaan tersebut bersusah-susah menunggu paket impor sampah dari negeri sebelah. Cukup memaksimalkan dan melakukan nilai tambah pada sampah-sampah plastik yang ada di Negeri kita. 

Jika ditinjau dari sisi efektiitas dan efisiensi, langkah ini tidak hanya membentuk moral atau kebiasaan untuk bertanggung jawab atas plastik yang dimiliki tiap keluarga juga membangun sifat awareness atas sampah plastik yang dihasilkan oleh bangsa kita. 

Hingga harapan teramat dicita-citakan agar di beberapa tahun ke depan  Indonesia juga akan menyetop impor sampah. Karena untuk melahirkan novasi dan membentuk kebiasaan positif secara massive ditempuh bukan dengan cara yang instant namun penuh pengorbanan.

Bagaimana menurut pandangan anda? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun