Mohon tunggu...
nurul hayati
nurul hayati Mohon Tunggu... Administrasi - Mother, Wife, Civilian servant

Willing to learn and a mentality player

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Karena Berbagi Tidak Harus Tunggu "Kaya"

10 September 2019   06:00 Diperbarui: 10 September 2019   06:06 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tentu tujuan tempat pertama adalah mesjid agung berhubung kewajiban shalat belum kami tunaikan. Setelah melaksanakan shalat persoalan baru kembali muncul saat kami berdebat dimana harus menginap. Temanku menjelaskan bahwa tidak masalah jika kita harus menginap di masjid, sedangkan temanku yang satunya menjelaskan bahwa menginap di mesjid tanpa memberi tahu pengurus mesjid menjadi masalah besar. 

Disaat detik-detik akan merebahkan badan, tiba-tiba kami pun dihimbau agar tidak menginap di mesjid dan diarahkan ke kantor yang berada tepat disebelah mesjid. 

Para petugas mesjid dengan segala kerendahan hatinya memohon maaf bahwa tindakan yang ditujukan kepada kami semata-mata ingin menghindari agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. 

Bergegas ransel dan paket tentengan pun segera diraup menuju kantor tersebut. Keputusan menuju ke Kantor tersebut sempat ragu mengingat dapat menimbulkan persoalan baru karena tidak ada bukti pendukung yang cukup kuat bahwa misi kami sebatas petualang dan menebarkan misi berbagi. 

Sesampai di kantor tersebut, kami pun diwawancarai oleh petugas pengaman. Sejumlah pertanyaan dilontarkan bertujuan untuk memastikan motivasi dari perjalanan yang kami lalui. 

Usut hingga usut, mungkin ini jalan Allah memberi jalan keluar untuk hambaNya. Kami pun diizinkan untuk bermalam di kantor tersebut serta disuguhkan makan malam. Tentu bahagianya bukan kepalang. Ruangan ber-AC, santapan malam dengan ayam lalapan, dan fasilitas internet yang berkecepatan tinggi dapat dinikmati saat bermalam di Kantor tersebut. 

Tanpa sadar, subuh pun menyapa. Diri langsung bersiap-siap sembari menunaikan shalat subuh di mesjid. Pamitan izin kepada para petugas pengaman berhati malaikat pun harus segara disampaikan. Karena sebentar lagi akan ada misi berbagi yang sudah menanti. 

Setelah menunaikan shalat shubuh, untuk memberikan semangat dan tenaga ekstra kami pun melakukan sarapan pagi dengan membeli santapan sarapan yang lokasinya tidak jauh dari mesjid agung. Selanjutnya, kami berencana untuk berbagi sedikit pengetahuan cara menggosok gigi yang baik dan benar untuk anak-anak di sekolah TK. 

Sapaan hangat dari anak dan ibunya pertanda pertemuaan tak akan dapat dilupakan. Hari itu kami berbagi ilmu sambil bermain bersama anak-anak hingga waktu yang diberikan habis. Beranjak dari TK tersebut, perjalanan menuju Jakarta pun kami tempuh tak lama setelahnya. 

Akhirnyaa tidak lewat dari pukul 20.00 WIB kami sampai di Cibibur dan mengembalikan duit yang bersisa 100.000 rupiah. Sungguh pengalamaan yang tak dapat dilupakan. 

Mengambil sebuah faedah bahwa prinsip berbagi bukan hanya berupa material, saat kita dalam keadaan sempit bukan menjadi alasan untuk tidak berbagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun