Bullying di sekolah adalah salah satu masalah yang sangat serius untuk para pelajar, ada banyak hal yang dilakukan oleh pelaku bulliying. Baik dari mengejek, adanya sikap senioritas, memanggil teman dengan nama hewan, memberi label kepada teman, memalak, sampai pada kasus pemukulan. Tindakan bullying adalah tindakan paling sering terjadi di sekolahn setelah pelanggaran tata tertib sekolah. Bullying adalah satu dari sekian masalah yang terjadi pada siswa dan siswi dalam menghambat kualitas pendidikan di Indonesia. Tindakan bullying dapat menyebapkan turunya kualitas berfikir anak, yang mengakibatkan anak kesusahan dalam memahami pelajaran disekolahan. Yang mengakibakan kurang tertariknya anak pada pembelajaran karena tekan pada pemikiranya.
Adanya bullying disekolahan memberikan dampak buruk bagi siswa sebagai pelaku dan korban. Pelaku bullying yang akan slalu bersikap menindas dan tidak akan bisa menghargai orang lain. Dan akan juga berdampak buruk bagi korban bullying yang akan menimbulakan sikap takut dan malu bertemu seseorang, minder, akan mengakibatkan trauma pada korban, dan bahkan akan mengakibatkan turunnya mental anak yang menjadi korban. Semua itu akan berpengaruh buruk pada proses dan kualitas pendidikan di Indonesia.
Bullying memberikan pengaruh sangat besar bagi pendidikan, jadi bullying harus dihentikan. Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah adanya bullying pada anak SD yaitu dengan dilakukan dari pihak Guru BK untuk menuntaskan masalah ini baik dari mediasi, pemberian nasihat, serta konseling individu. Adanya peran aktif dari semua pihak masyarakat sekolah terutama guru BK semoga tindakan bullying di Indonesia dapat dituntaskan. Dan peran dari orang tua siswa juga sangat membantu pencegahan bullying anak SD.
Daftar pustaka
Seri Ahmad. 2017. Pengembangan modul bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan resiliensi Siswa Korban Bullying. Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling. Volume 3 Nomor 1. Hal 82-89
Fonseca Carvalhosa, Susana. 2009. Prevention Of Bullying In Schools: An Ecological Model. International Journal of Developmental and Educational Psychology, vol. 4, nm. 1, 2009, pp. 129-133.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H