Ahhhh....masa lalu lagi. Sebenarnya aku tidak mau mengingatnya lagi. Apa benar masa lalu dan pengalaman adalah guru yang terbaik? Aku jadi ragu. Karena setiap langkahku selalu aku bandingkan dengan masa laluku. Seolah dia menjadi bayanganku. Aku susah move on.Â
Tapi seiring berjalannya waktu, mungkin karena perhatianmu, aku merasa ada sesuatu yang sudah mengisi hatiku. Menghiasi hari-hariku. Saat aku melihatmu, bertemu denganmu, rasanya seperti ada kupu-kupu berterbangan.Â
Hingga pada hari itu, masih segar di ingatanku, malam minggu, hari pertama di bulan pertama tahun 2023, kamu dengan gentleman mengungkapkan perasaanmu.Â
"Elisa Maharani, would you be my girlfriend?", katamu.Â
Aku bingung harus menjawab apa. Tersanjung, tentu saja. Baru kali ini ada cowok dengan berani mengungkapkan isi hatinya padaku. Harapanku, yang mengatakan itu adalah orang yang aku sukai.Â
Apa aku tidak menyukai Rangga Pratama?Arrgghh...aku tidak tahu. Pertanyaan itu yang sedang berkecamuk  di pikiranku sekarang. Dan aku sulit mencari jawabannya.Â
"Elisa, apa kamu nerima aku?", Rangga mengulangi pertanyaannya.Â
Aku masih diam. Bingung. Menjawab iya atau tidak. Kalau tidak, aku rasa aku membohongi diriku.Â
Aku merasa nyaman berteman dengannya selama ini. Lalu apa aku harus menjawab iya ?Â
"Elisa, kasih jawaban, please ! Yes or no ? aku tunggu jawabanmu ", ulang Rangga lagi.Â
Tipe tegas seperti ini yang sebenarnya aku sukai. Semua butuh kepastian, sama seperti aku, Rangga juga tentunya. Akhirnya aku tetapkan hati dan memutuskan mengucapkan,Â