Mohon tunggu...
Nurulis
Nurulis Mohon Tunggu... Lainnya - We'll make it through

Stay strong, never give up !!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sewindu Dalam Diam

16 Oktober 2023   15:22 Diperbarui: 16 Oktober 2023   15:35 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sejak bertemu pertama kali denganmu, entah kenapa aku langsung suka. Iya, aku suka kamu. Apa mungkin ini cinta? Ahhh... aku belum mau mengartikannya sejauh itu. Baru seumur jagung kita kenal.

Tapi tidak bisa dipungkiri, melihat tampangmu yang good looking itu, tidak sedikit cewek yang terpikat padamu. Termasuk aku.  Padahal kamu orangnya cuek, dingin dan irit bicara. Mungkin  justru itu yang membuat cewek-cewek kampus penasaran dan ingin mengenalmu. 

Saat itu adalah acara sambut Maba di kampus baru. Tak tahu kenapa kita selalu jadi satu kelompok. Ke mana-mana bersama. Sering bersama. Bahkan sampai diolok-olok pacaran dan dijodoh-jodohkan. 

"El, ntar malem aku jemput di kos ya ! ", katamu. 

"Uhmmm.... ", setengah percaya setengah tidak mulutku tiba-tiba menjadi gagu.  Kamu yang pada dasarnya dingin, cuek dan irit ngomong itu, berbicara padaku. 

" Mm... mau ngapain? ", balasku. 

" Ya elah, cari tugas buat besok dong!", katamu lagi. Sambil menstarter motor. 

"Tunggu aku pokoknya, ok ! ", katamu lagi. Lalu tancap gas dan melesat membelah jalanan kampus. 

Aku langkahkan kaki menyusuri trotoar kampus. Seulas senyum tipis tersungging di bibirku. Mereka-reka rencana dan apa yang akan aku lakukan nanti malam. 

*****

"Pegangan, El.... aku ngebut nih ! ", katamu. 

Hari sudah cukup larut waktu itu. Setelah berputar-putar  selama hampir tiga jam, baru kita mendapatkan tugas yang dicari.  Ternyata semua mahasiswa diberi tugas yang sama, jadi barang yang dicari menjadi barang langka. Butuh waktu lama, berpindah dari toko satu ke toko lainnya, hingga hampir jam sepuluh malam kita baru jalan pulang. 

"Jangan ngebut, Tara, aku takut.! " , kataku sambil berpegang pada jok motor yang kosong di antara kamu dan aku. 

Kamu tergelak. 

"Don't worry, Elisa, kita akan baik-baik aja! ",  ucapmu meyakinkan. 

****

"Elisa......bersiaplah, sayang!", suara ibuku membuyarkan lamunan. 

"Iya, Bu ! ", jawabku. 

Aku seka air bening yang tiba-tiba jatuh tanpa ijin di pipi. Masih kuingat jelas sampai sekarang kata-kata yang sering kamu ucapkan saat kita bersama kala itu, "Kita akan baik-baik aja", tapi buktinya aku tidak baik-baik saja Tara Dipta. Aku sakit sekarang. Hatiku sakit. 

Beberapa menit yang lalu aku lihat di akun medsosmu, kamu posting acara pertunangan. Aku harap itu bukan kamu. Tapi aku salah. Photo yang terpampang itu adalah kamu, tengah menyematkan sebuah cincin di jari manis seorang perempuan. 

Apa aku baik-baik saja, seperti katamu ? Tentu saja tidak. Aku lihat kamu tersenyum bahagia di sana.  Aku ikut berbahagia juga buat kamu. Berusaha mengikhlaskan. Karena kita bukan apa-apa. Bukan siapa-siapa. Dan tidak ada hubungan apa-apa. 

Memang salahku, salahkan kepicikanku, ketidakberanianku untuk mengungkapkan perasaan. Aku hanya seorang perempuan. Yang bisa menunggu, menantikan kepastian. Dan sungkan untuk memulakan. 

Sewindu aku diam. Kamu juga diam. Menahan perasaan masing-masing. Dan sekarangpun, kita tetap  diam. Sekalipun aku bicara tentang perasaanku sekarang, apa masih berguna? Tidak. Pasti tidak. Karena kita sudah menemukan jalan masing-masing. Hari ini aku juga akan bertunangan dengan seseorang. Dan itu bukan kamu. 

Selamat berbahagia sahabat, kekasih diamku, semoga kamu selalu berbahagia. 

Selamat berbahagia juga buat diriku sendiri. Semoga yang Allah pilihkan adalah yang terbaik. 

 

Kediri, 16 Oktober 2023

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun