Mohon tunggu...
Nurulis
Nurulis Mohon Tunggu... Lainnya - We'll make it through

Stay strong, never give up !!

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Mudik Buat Pamer, Mana Jiwa Toleransinya?

23 April 2022   05:28 Diperbarui: 23 April 2022   05:30 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingat teman,  ada bagian dari mereka yang mungkin terlukai, minder dengan aksi pamer itu. Mereka yang kondisi ekonominya belum mampu, yang mungkin kurang beruntung,  kasihan mereka. Tidak perlu ditunjuk-tunjukkan, ditonjolkan, dipamerkan kalau kamu sukses,  kaya dan menjadi orang yang berhasil, melihat saja mereka sudah tahu kok.  

Apa sebenarnya justru  yang pamer sedang butuh pengakuan ? Biar dianggap orang kaya,  orang sukses?  Hmm... perlukah itu? Sebuah pengakuan, tapi membuat hati kosong dan hampa, tidak nyaman?  karena yang dipamerkan tidak sesuai fakta? Karena sebenarnya orang yang betul-betul sukses,  betul-betul kaya akan enggan memamerkan dirinya.  Mereka justru malu.  Am I right?  

So, please tolerasilah bagi yang ingin berpamer ria,  jaga perasaan mereka. Jangan sampai silaturahmi berbuntut cemoohan di belakangnya.

"Itu..tuh si anu,  datang dari kota, ngomongnya, ya ampunnn... baru punya segitu saja sombongnya bukan main.  Aku sumpahin nggak akan lama kayanya !". Lha dalah, gimana kalau sampai didoakan seperti itu ? Miris kan ?  

Nah, makanya nggak perlu pamer. Lagian apa yang di pamerkan?  Semua itu amanah,  kalau kita tidak dengan tulus menjaganya, tak butuh waktu  lama Allah pasti akan mencabutnya. 

Jadi jangan tunjukkan pamernya, tunjukkan berdermanya, solidaritasnya, berbagi dengan sesama kalau memang bener-bener mampu.  That's great ! 

Salam sehat dan tetap berpikir sehat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun