Tidak ada perintah yang mengarah untuk berburu urusan duniawi. Prioritasnya tetap mengutamakan urusan ukhrowi, berburu kemurahan Allah, bisa rejeki, bisa yang lain, tapi yang utama  dengan tujuan untuk mencari ridho Allah.Â
Hadist tentang , "Bekerjalah untuk urusan duniamu seolah engkau akan hidup selamanya, dan bekerjalah untuk urusan akhiratmu seakan akan mati besok pagi ". Ternyata bukanlah hadist yang shohih, bukan sabda dari Rasulullah.
Faktanya, Â tanpa ayat dan perintah yang mengarah berburu kehidupan dunia, manusia sudah sangat antusias untuk meraih itu. Â
Nah, Â intinya, Â biarpun promo lebaran begitu menggoda jangan menghalangi kita untuk melakukan tarawih dan amalan lainnya di bulan Ramadhan. Apalagi malas, dengan alasan cari baju lebaran atau jajan lebaran. Â Sayang sekali. Â
Waktu terlewat begitu cepat. Â Dan tak terasa Ramadhan akan sampai pada akhir waktu. Harus menunggu sebelas bulan lagi untuk bertemu bulan penuh berkah ini. Â
Sering kali semakin memasuki akhir Ramadhan, tarawih sering terlupa, tadarus sering terlewat, dan amalan lain jadi tidak fokus . Fokusnya berpindah ke jajanan dan baju lebaran. Â
Jangan begitu ya? Â Hmm...memang penulis enggak ? Hehe... jujur, iya. Terbawa arus. Tapi sebisa mungkin tetap berusaha agar tidak melewatkan amalan baiknya. Kalau tidak bisa tarawih di masjid, bisa juga jamaah di rumah kan? Malah lebih mempererat rasa kasih sayang antara anggota keluarga. Â Sepakat ? Â
Ini sekalian untuk  mengingatkan diri sendiri dan mungkin juga pembaca. Semoga bermanfaat. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H