Sifat lupa, diberikan kepada semua hamba-Nya. Â Karena sebagai pembeda, hamba dan Tuhannya. Â Hanya Allah yang tidak pernah lupa. Â
Allah Maha Baik dan Maha Pengampun. Maha segalanya. Hukum dan aturan Allah juga fleksibel, tidak memberatkan hamba-Nya. Â Sama sekali. Â
Dari hadist Riwayat Tirmidzi, Rasulullah bersabda : " Allah Subhanahu Wata'ala berfirman, "Wahai anak Adam, Â sepanjang engkau memohon kepada -Ku dan berharap kepada-Ku akan Aku ampuni apa yang telah kamu lakukan. Â Aku tidak peduli. Â Wahai anak Adam, jika dosa-dosamu setinggi awan di langit kemudian engkau meminta ampunan kepada -Ku akan aku ampuni. Â Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau datang membawa kesalahan sebesar dunia, kemudian engkau datang kepada-Ku tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, pasti Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sebesar itu pula. "Â
Subhanallah. Dosa sebesar apapun selain menyekutukan Allah, pasti akan diampuni, Â apalagi lupa atau lalai yang sudah menjadi ciri khas dari manusia.Â
Tapi dengan mudahnya hukum Allah kita tidak bisa berbuat seenaknya. Tentu saja. Apalagi pura-pura lupa. Â Please, Â Don't you ever try to do that ! Â Allah Maha Tahu. Jangan coba-coba berbohong. Mungkin manusia bisa dibohongi, tapi tidak dengan Dzat yang Maha Suci. Â Kebohongan sekecil apapun, Â tidak akan pernah lepas dari pandangan Allah yang Maha Melihat. Â
Seperti juga  firman dan janji Allah dalam Al Quran Surah Ghafir ayat 60, yang artinya : "Berdoalah kepada-Ku , niscaya akan Kuperkenankan bagimu ".Â
Selama kita mau memohon ampunan, berdoa kepada Allah niscaya tak akan sia-sia. Â Berapa kalipun kita lupa, Â lalai dan berbuat dosa, Allah akan tetap mengampuni. InsyaAllah. Allah Maha Tahu sesuatu yang terdalam di hati kita. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H