Apakah tujuan awal seseorang menikah? tentunya pasti berharap untuk mempunyai keturunan. Satu , dua, tiga, atau berapapun, Â entah cepat atau lambat pasangan suami istri pasti akan mendambakan adanya anak.Â
Anak yang akan manjadi penerus harapan mereka nanti, penerus keturunannya. Yang menjadikan hidup mereka lebih berwarna dengan adanya suara tangisan seorang bayi di rumah.Â
Mungkin ada juga sih pasangan yang belum mau punya anak setelah menikah. Mungkin karena pertimbangan karier atau usia nikah yang masih muda.
Tapi pada dasarnya mereka yang menikah pasti menginginkan keturunan.  Cuma perbedaannya mereka ingin langsung punya anak atau menunda untuk itu  karena belum siap secara fisik atau psikis.Â
Tidak bisa dipungkiri anak menjadikan pelengkap dalam berumah tangga. Â Seiring berjalannya waktu tidak adanya anak akan menjadi masalah tersendiri bagi pasangan. Â Dan itu tidaklah baik untuk keharmonisan rumah tangga.Â
Yang lebih parah lagi kalau pasangan sampai bertahun-tahun tetap belum punya anak, resiko terburuk bisa terjadi.  Perpisahan, istri dimadu, atau salah satu  selingkuh di belakang pasangannya ,  karena mereka ingin membuktikan kalau dia juga bisa seperti pasangan lainnya.Â
Nah .... di sini aku mau cerita tentang  pasangan yang menikah dengan usia yang sudah cukup matang.  Anak akan menjadi prioritas bagi pasangan ini. Mereka tidak akan menunda untuk punya anak. Bahkan kalau bisa secepatnya punya anak.Â
Seperti pengalaman teman aku, waktu menikah si istri usia udah 28 tahun sedang si suami udah 35 tahun.Â
Usia yang sangat matang kan ? Belum lagi saat vaksin TT ke bidan desa sebelum menikah.Â
Bidan Desa sempat nyeletuk " Oh ini usianya sudah pas banget punya anak, jangan nunda ya !"Â
Masih kata temenku juga, suaminya pengen banget segera punya momongan. Setiap bulan dia akan menunjukkan gurat sedih kalo tahu istrinya kedatangan tamu bulanannya, maksudnyanya kok belum hamil juga. Â Setelah usia pernikahan dua bulan, istrinya sempat telat beberapa hari, suaminya seneng banget. Dia pikir istrinya hamil. Tapi saat pagi-pagi istrinya memberi kabar kalau tamu bulanannya datang, wajahnya langsung murung.Â