B. Metodologi
Untuk mengintegrasikan teknologi VR dalam pelatihan keselamatan kerja, langkah-langkah berikut perlu diambil:
1. Pengembangan Konten Pelatihan : Konten pelatihan harus dirancang dengan melibatkan ahli keselamatan kerja dan pengembang VR. Skenario yang realistis dan relevan harus disiapkan, mencakup berbagai situasi berisiko tinggi.
2. Pelaksanaan Pelatihan : Pelatihan dilakukan dengan menggunakan perangkat VR yang sesuai, seperti headset dan pengendali. Peserta diberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan lingkungan virtual dan mengalami situasi berbahaya secara langsung.
3. Evaluasi Efektivitas : Data dikumpulkan melalui survei dan wawancara untuk mengevaluasi pemahaman peserta dan perubahan sikap terhadap keselamatan setelah pelatihan.
C. Hasil dan Pembahasan
Hasil dari pelatihan berbasis VR menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pemahaman peserta tentang prosedur keselamatan. Penelitian oleh Wibowo et al. (2023) mencatat bahwa peserta merasa lebih siap menghadapi situasi berbahaya setelah menjalani pelatihan VR. Selain itu, analisis data menunjukkan penurunan jumlah kecelakaan kerja di perusahaan yang menerapkan pelatihan berbasis VR.
Meskipun VR menawarkan banyak manfaat, ada tantangan dalam implementasinya, termasuk biaya perangkat keras dan kebutuhan pelatihan teknis untuk instruktur. Namun, dengan meningkatnya aksesibilitas teknologi dan penurunan biaya, penerapan VR dalam pelatihan keselamatan kerja semakin mungkin dilakukan.
Kesimpulan
Integrasi teknologi Virtual Reality dalam simulasi pelatihan keselamatan kerja merupakan inovasi yang menjanjikan untuk mengurangi kecelakaan di industri berisiko tinggi. Dengan memberikan pengalaman pelatihan yang realistis dan aman, VR dapat meningkatkan pemahaman dan kesiapan pekerja dalam menghadapi situasi berbahaya. Meskipun ada tantangan dalam implementasinya, manfaat yang diperoleh membuat teknologi ini layak untuk diterapkan secara luas dalam program pelatihan keselamatan kerja.
Daftar Pustaka