Nama              : Nurul Inayah
NIM Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 121202061
Prodi               : Akuntansi
Mata Kuliah        : Teori Akuntansi  Â
Dosen Pengampu   : Prof. Dr. Apollo Daito, M.Si.Ak
Kampus             : Universitas Dian Nusantara
Teori adalah kumpulan gagasan, pengetahuan, dan konsep tentang sesuatu yang diorganisasikan dan saling berhubungan sehingga membentuk pengetahuan tentang bagaimana suatu fenomena terjadi. Neuman (2003) menyatakan bahwa manusia selalu meciptakan dan memperbarui teori dalam kehidupan sehari-harinya untuk memahami bagaimana dunia disekitarnya bekerja tanpa harus memberi nama kepada teori tersebut. Teori, secara ideal, dapat digunakan untuk memahami, menjelaskan, memprediksi serta mengendalikan sebuah fenomena untuk memperoleh hasil tertentu yang diharapkan.
Teori akuntansi merupakan suatu bentuk pemahaman yang digunakan untuk memberikan asumsi, metode, kerangka, dan mempertimbangkan bentuk pelaporan keuangan. Teori akuntansi juga menjelaskan bagaimana  prinsip pelaporan keuangan  diterapkan pada industri yang berkaitan dengan akuntansi.
-
Diskursus akuntansi sebagai ilmu hingga saat ini memang masih menyisakan beberapa pertanyaan mendasar. Mulai dari apakah ilmu akuntansi bebas nilai (value free) atau sarat nilai (value laden)? Apakah ilmu akuntansi obyektif atau subyektif? Apakah ilmu akuntansi memang tidak bisa lari dari kenyataan bahwa dia berada dalam genggaman positivisme atau harus memiliki keragaman cara pandang? Apakah ilmu akuntansi memang perlu atau tidak perlu dekat dengan realitas budaya, spiritualitas, religiusitas?Â
Dan lain sebagainya, dan lain sebagainya, dan lain sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan mendasar positioning akuntansi tersebut memang tidak dapat dihindari, ketika akuntansi dipahami sebagai ilmu. Diskursus semacam itu bukanlah khas akuntansi, tetapi memang khas ketika akuntansi dipandang bukan hanya sebagai praktik ataupun hasil dari perekayasaan ilmu atau teknologi. Diskursus teori akuntansi merujuk pada pengembangan dan pembahasan berbagai teori yang mendasari praktik akuntansi. Teori akuntansi memberikan landasan konseptual bagi praktik akuntansi dan membantu dalam memahami fenomena ekonomi dan bisnis. Beberapa teori akuntansi utama melibatkan konsep dasar seperti pengukuran, pelaporan, dan evaluasi kinerja keuangan Perusahaan.
Analisis diskursus dapat membantu meningkatkan kualitas penelitian akuntansi dengan memperoleh informasi lebih mendalam dan kritis tentang bagaimana bahasa dan teks yang digunakan dalam transaksi, perwakilan, atau keputusan keuangan mempengaruhi percayaan dan pemahaman tentang akuntansi. Berikut adalah bagaimana analisis diskursus dapat membantu meningkatkan kualitas penelitian akuntansi:
- Memahami konteks: Analisis diskursus membantu peneliti memahami konteks di mana teks dihasilkan dan bagaimana konteks tersebut mempengaruhi penghasilan dan interpretasi teks
- Mengkaji pergolakan: Dalam analisis diskursus, pergolakan adalah proses mengubah teks mentah menjadi teks yang lebih mudah untuk dibaca dan dipahami. Proses ini mencakup pembersihan, penyusunan, dan penafsiran teks
- Meningkatkan interpretasi: Setelah teks diubah, analisis diskursus melibatkan interpretasi teks untuk mengungkapkan arti yang diperoleh dari teks. Interpretasi ini dapat melibatkan pemahaman kontekstual, pergolakan, dan bahasa yang digunakan dalam teks
- Mengkaji hubungan antara teori dan praktik: Analisis diskursus dapat membantu dalam mengkaji hubungan antara teori akuntansi dan praktik yang terjadi di lantaran ruangan akuntansi, sehingga peneliti dapat mengembangkan teori akuntansi yang lebih mendalam dan berasal dengan praktik yang ada
- Mengkaji peranan bahasa dalam akuntansi: Dalam konteks teori akuntansi, analisis diskursus dapat membantu dalam mengkaji bagaimana bahasa dan teks yang digunakan dalam transaksi, perwakilan, atau keputusan keuangan mempengaruhi percayaan dan pemahaman tentang akuntansi
Dengan menggunakan analisis diskursus dalam penelitian akuntansi, peneliti dapat mengkaji aspek-aspek penting dari teori akuntansi yang mungkin tidak dapat diperoleh melalui pendekatan kuantitatif atau analisis data kualitatif secara mandiri.
Dalam teori akuntansi, analisis diskursus merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengkaji dan menganalisis teks secara kualitatif. Metode ini melibatkan pemahaman yang mendalam terhadap konteks, pergolakan, dan interpretasi teks serta bahasa yang digunakan dalam teks. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam analisis diskursus dalam teori akuntansi:
- Konteks: Analisis diskursus mempertimbangkan konteks di mana teks dihasilkan dan bagaimana konteks tersebut mempengaruhi penghasilan dan interpretasi teks
- Pergolakan: Dalam analisis diskursus, pergolakan adalah proses mengubah teks mentah menjadi teks yang lebih mudah untuk dibaca dan dipahami. Proses ini mencakup pembersihan, penyusunan, dan penafsiran teks
- Interpretasi: Setelah teks diubah, analisis diskursus melibatkan interpretasi teks untuk mengungkapkan arti yang diperoleh dari teks. Interpretasi ini dapat melibatkan pemahaman kontekstual, pergolakan, dan bahasa yang digunakan dalam teks
Dalam konteks teori akuntansi, analisis diskursus dapat digunakan untuk mengkaji bagaimana bahasa dan teks yang digunakan dalam transaksi, perwakilan, atau keputusan keuangan mempengaruhi percayaan dan pemahaman tentang akuntansi. Misalnya, analisis diskursus dapat membantu dalam pemahaman tentang bagaimana perwakilan keuangan sebenarnya menjadi alat untuk mengendalikan pemenuhan dan penyalahankan keputusan keuangan, atau bagaimana teks yang digunakan dalam berbagai jenis perwakilan keuangan menunjukkan perbedaan dalam pendekatan manajemen keuangan
Apa itu diskursus Teori Akuntansi pendekatan Kuantitatif?
                               Â
Pendekatan kuantitatif dalam teori akuntansi merupakan metode penelitian yang menggunakan data berupa angka dan statistik untuk menganalisis fenomena akuntansi. Pendekatan ini memungkinkan pengumpulan data yang lebih akurat dan analisis yang lebih spesifik.Â
Sebagai contoh, riset empiris akuntansi dengan pendekatan positivistik selalu berangkat dari standar akuntansi yang telah ada, karena tujuan utamanya adalah untuk menguji hipotesis dan menjelaskan hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel yang diteliti. Selain itu, pendekatan kuantitatif juga digunakan dalam penelitian akuntansi terkait dengan pendekatan etnografi, yang melibatkan pengumpulan data kualitatif untuk memahami budaya dan tradisi lokal.Â
Dengan demikian, pendekatan kuantitatif dalam teori akuntansi memberikan kerangka kerja yang lebih spesifik dan mudah dianalisis untuk mengejar karier penelitian akuntansi yang lebih mendalam dan mendukung. Pendekatan kuantitatif telah digunakan dalam penelitian di bidang manajemen, keuangan, dan akuntansi. Sumber pendekatan kuantitatif pada teori akuntansi dapat ditemukan dalam buku-buku yang membahas metode riset akuntansi dan penelitian-penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif.
Pemanfaatan metode kuantitatif dan kualitatif dalam dunia akuntansi seringkali mendatangkangkan perdebatan. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari cengkraman metode kuantitatif yang telah sedemikian kuat dalam ranah penelitian akuntansi. Kondisi ini menjadikan metodologi kuantitatif dan kualitatif dalam dunia akuntansi, jika dipandang dengan perspektif strukturalis, bersifat oposisi biner yang mengarah pada oposisi biner vertikal atau berkelas. Penelitian kuantitatif ditempatkan pada posisi atas, bahkan mengarah kepada hubungan hegemonic. Metode kuantitatif pada akuntansi melibatkan penggunaan data numerik dan teknik analisis statistik untuk mengukur, menganalisis, dan melaporkan informasi keuangan. Metode ini membantu para akuntan dalam membuat keputusan berdasarkan fakta-fakta numerik.
Pendekatan kuantitatif dalam teori akuntansi memberikan dasar yang kuat untuk analisis dan pengambilan keputusan berdasarkan data empiris. Dengan menggunakan alat-alat matematika dan statistik, para akuntan dapat memberikan informasi yang lebih akurat dan terukur bagi pemangku kepentingan perusahaan. Namun, penting juga untuk memahami keterbatasan dan asumsi-asumsi yang mendasari penggunaan metode kuantitatif dalam konteks akuntansi.
Dalam metode kuantitatif, analisis korelasi dipergunakan untuk mengukur keeratan hubungan atau korelasi antar dua variabel. Terdapat dua bentuk hubungan dari korelasi yaitu korelasi negatif yang menunjukkan penurunan dan korelasi positif yang memperlihatkan hubungan peningkatan. Di samping analisis korelasi, diperlukan pula analisis regresi yang digunakan sebagai pendugaan variabel dalam bentuk suatu persamaan yang menghubungan variabel bebas (X) dan variabel tidak bebas (Y). Dalam membentuk suatu pendugaan antar variabel dapat diperoleh melalui dua cara yaitu hubungan linier apabila berbentuk garis lurus dan hubungna non linier apabila berbentuk kuadratik, hiperbolik, geometrik dan logaritmik.
Apa perbedaan antara analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif dalam penelitian Akuntansi ?
Perbedaan antara analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif dalam penelitian akuntansi terletak pada cara mereka mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data serta informasi yang diperoleh. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:
Analisis Data Kualitatif:
- Fokus pada informasi yang berbentuk deskriptif dan tidak dapat diukur dengan angka
- Menggunakan metode penelitian riset seperti wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi
- Hasil penelitian riset umumnya berupa kata-kata, teks, atau audio/video
- Teknik analisis data kualitatif meliputi mengkategorikan, mengelompokkan, dan memberikan kode atau tanda
Analisis Data Kuantitatif:
- Fokus pada informasi yang dapat diukur dengan angka
- Menggunakan metode penelitian riset seperti survey, eksperimen, dan observasi
- Hasil penelitian riset umumnya berupa angka-angka
- Teknik analisis data kuantitatif meliputi analisis statistik, seperti analisis deskriptif, regresi, korelasi, komparatif, dan inferensial
Dalam penelitian akuntansi, pilihan metode terbaik tergantung pada pertanyaan yang ingin dijawab dan data yang tersedia. Jika peneliti ingin mengkaji pemahaman dan perasaan pengguna tentang sistem informasi akuntansi, maka analisis data kualitatif lebih sesuai. Namun, jika peneliti ingin mengukur sejauh mana sistem informasi akuntansi berhasil dalam menangani transaksi atau menyimpan aset, maka analisis data kuantitatif lebih disarankan. Keduanya dapat digunakan bersama-sama untuk mendapatkan wawasan yang lebih komprehensif tentang fenomena akuntansi.
Berikut adalah beberapa contoh teori akuntansi yang dapat dianalisis dengan pendekatan kuantitatif:
- Pengukuran Keuangan
Penerapan metode kuantitatif dalam menilai mengukur elemen-elemen laporan keuangan seperti aset, kewajiban, dan ekuitas. Contohnya , penggunaan metode penetapan harga ( Valuation ) dan analisis rasio keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaa.
- Teori Penilaian Aset (Asset Valuation):
Pendekatan kuantitatif dapat digunakan untuk menilai nilai pasar atau nilai wajar dari aset perusahaan. Metode-metode penilaian seperti discounted cash flow (DCF), comparables analysis, atau analisis rasio keuangan dapat diterapkan secara kuantitatif.
- Teori Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition):
Dalam konteks ini, pendekatan kuantitatif dapat diterapkan untuk mengembangkan kriteria pengakuan pendapatan. Misalnya, bagaimana perusahaan menentukan jumlah pendapatan yang dapat diakui berdasarkan kuantitas penjualan, harga penjualan, atau tahapan proyek.
- Teori Prinsip Konservatisme (Conservatism):
Prinsip konservatisme dalam akuntansi dapat diukur secara kuantitatif melalui penilaian kewajiban potensial, pengakuan kerugian atau penurunan nilai aset. Pendekatan ini dapat melibatkan penggunaan estimasi nilai wajar dan teknik penilaian risiko.
- Teori Analisis Rasio Keuangan:
Pendekatan kuantitatif sangat dominan dalam teori analisis rasio keuangan. Akuntan menggunakan rasio keuangan seperti rasio profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan efisiensi untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan.
- Teori Struktur Modal (Capital Structure Theory):
Teori ini melibatkan penggunaan metode kuantitatif untuk menilai optimalisasi struktur modal perusahaan. Pendekatan ini dapat mencakup analisis leverage, cost of capital, dan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan.
- Teori Opsi Keuangan (Financial Options Theory):
Dalam konteks opsi keuangan, formulasi Black-Scholes atau metode Monte Carlo dapat diterapkan secara kuantitatif untuk menilai nilai opsi saham karyawan atau opsi lainnya. Melibatkan perhitungan nilai opsi menggunakan metode matematika yang kompleks.
- Teori Model Penilaian Kinerja (Performance Measurement):
Dalam mengukur kinerja, pendekatan kuantitatif dapat mencakup penggunaan metode balanced scorecard, analisis varian, dan pengukuran kinerja berbasis angka-angka.
- Teori Portofolio dan Investasi:
Pendekatan kuantitatif sangat relevan dalam teori portofolio dan investasi, di mana analisis statistik dapat digunakan untuk mengidentifikasi portofolio yang optimal berdasarkan tingkat risiko dan pengembalian yang diinginkan.
Penting untuk diingat bahwa pendekatan kuantitatif harus digunakan dengan hati-hati dan pemahaman yang baik tentang asumsi-asumsi yang mendasarinya. Penggunaan data historis, estimasi, dan prediksi melibatkan sejumlah asumsi yang perlu dinilai dengan cermat untuk menghasilkan informasi yang akurat.
Langkah-langkah terstruktur dalam pendekatan kuantitatif dalam penelitian akuntansi meliputi:
- Merumuskan Masalah: Langkah awal adalah merumuskan dan mendefinisikan masalah penelitian secara jelas.
- Studi Pustaka: Melakukan tinjauan pustaka untuk mencari acuan teori dan generalisasi yang bernilai prediktif.
- Pengumpulan Data: Melakukan pengumpulan data yang bersifat statistik, di mana data yang dikumpulkan banyak berupa angka-angka (numerik).
- Analisis Data: Melakukan analisis data menggunakan metode statistik untuk mengontrol variabel dan menguji validitas serta reliabilitas.
- Penarikan Kesimpulan: Menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis data kuantitatif yang telah dilakukan.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, penelitian kuantitatif dalam bidang akuntansi dapat dilakukan secara terstruktur dan sistematis.
Mengapa menggunakan pendekatan kuantitatif penting untuk memahami teori akuntansi?
Pendekatan kuantitatif penting dalam memahami teori akuntansi karena melibatkan penggunaan metode riset yang berbasis pada pengukuran dan analisis kuantitatif untuk memahami fenomena akuntansi. Pendekatan ini menggunakan langkah-langkah terstruktur dalam proses riset untuk menarik kesimpulan menggunakan hasil analisis kuantitatif. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, penelitian kuantitatif dalam bidang akuntansi dapat dilakukan secara terstruktur dan sistematis. Pendekatan kuantitatif juga telah digunakan dalam penelitian di bidang manajemen, keuangan, dan akuntansi.
Ciri kuantitatif dalam akuntansi melibatkan penggunaan metode penelitian yang berfokus pada pengumpulan dan analisis data numerik untuk mengukur, menganalisis, dan menafsirkan informasi yang diperoleh dari penelitian. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam ciri kuantitatif dalam akuntansi:
- Pemahaman yang mendalam: Ciri kuantitatif dalam akuntansi melibatkan pemahaman yang mendalam terhadap konteks, pergolakan, dan interpretasi teks yang dihasilkan dalam penelitian
- Pengumpulan data: Ciri kuantitatif melibatkan pengumpulan data numerik yang bersifat kuantitatif, seperti data kualitatif, kuantitatif, atau kombinasi keduanya
- Analisis data: Dalam ciri kuantitatif, peneliti menggunakan metode analisis statistik untuk menganalisis data yang diperoleh, seperti analisis deskriptif, regresi, korelasi, komparatif, dan inferensial
- Pengambilan keputusan berdasarkan analisis: Setelah data dianalisis, peneliti mengambil keputusan berdasarkan hasil analisis yang diperoleh, seperti mengevaluasi hipotesis, mengidentifikasi pola, atau mengkaji hubungan antara variabel-variabel
- Kontribusi terhadap teori akuntansi: Ciri kuantitatif dalam akuntansi dapat memberikan kontribusi terhadap teori akuntansi dengan cara menyediakan informasi yang lebih akurat, konsisten, dan mendalam tentang fenomena akuntansi berdasarkan analisis data numerik
Kenapa penelitian Kualitatif lebih mendominasi dibandingkan penelitian Kuantitatif pada Akuntansi?
Terdapat beberapa alasan mengapa penelitian kualitatif lebih dominan dibandingkan kuantitatif pada akuntansi. Salah satu alasan utama adalah bahwa penelitian kualitatif dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan kontekstual terhadap fenomena akuntansi, terutama dalam hal memahami bagaimana bahasa dan teks yang digunakan dalam transaksi, perwakilan, atau keputusan keuangan mempengaruhi percayaan dan pemahaman tentang akuntansi. Selain itu, penelitian kualitatif juga dapat membantu dalam mengkaji hubungan antara teori akuntansi dan praktik yang terjadi di lantaran ruangan akuntansi, sehingga peneliti dapat mengembangkan teori akuntansi yang lebih mendalam dan berasal dengan praktik yang ada. Di sisi lain, penelitian kuantitatif sering mendapat kritik karena cenderung lebih subjektif daripada penelitian kualitatif, sehingga kurang ilmiah. Selain itu, penelitian kuantitatif juga memerlukan sumber daya yang lebih besar dalam hal pengumpulan data dan analisis statistik, sehingga memerlukan biaya yang lebih besar. Namun, baik penelitian kualitatif maupun kuantitatif memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan pilihan metode terbaik tergantung pada pertanyaan penelitian dan tujuan analisis. Oleh karena itu, peneliti harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari kedua metode tersebut sebelum memilih metode yang paling sesuai untuk penelitian mereka.
Bagaimana pendekatan Kuantitatif dapat membantu dalam memahami Teori Akuntansi ?
Pendekatan kuantitatif dapat membantu dalam memahami teori akuntansi dengan mengevaluasi dan menganalisis transaksi keuangan yang berlangsung di dalam suatu organisasi. Berikut adalah beberapa cara pendekatan kuantitatif membantu dalam memahami teori akuntansi:
- Menggunakan analisis regresi dan korelasi untuk mengakomodasi pernyataan akuntansi dengan gejala perekonomian
- Membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat dengan memberikan informasi keuangan yang akurat dan relevan
- Memahami bagaimana teori akuntansi menjelaskan prinsip akuntansi, standar akuntansi, dan konsep akuntansi yang diperlukan untuk menjaga akurasi, keandalan, dan relevansi laporan keuangan
- Memperoleh informasi tentang konsep dasar seperti akrual, penilaian, klasifikasi, jurnal, dan laporan keuangan serta aspek kompleks seperti penilaian aset, pengungkapan, dan akuntansi aktuaria
- Mengintegrasikan pengalaman praktis dengan pandangan ideal dalam mengembangkan teori akuntansi
ÂDengan menggunakan pendekatan kuantitatif, peneliti dapat mengumpulkan data statistik yang bersifat kuantitatif untuk menganalisis fenomena akuntansi dan mengembangkan teori akuntansi yang lebih mendalam dan akurat.
Apa saja keuntungan dari menggunakan pendekatan Kuantitatif dalam penelitian Akuntansi ?
Beberapa keuntungan dari menggunakan pendekatan kuantitatif dalam penelitian akuntansi antara lain:
- Analisis yang Terstruktur: Pendekatan kuantitatif melibatkan langkah-langkah terstruktur dalam pengumpulan dan analisis data, sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan analisis yang sistematis dan terukur
- Pengambilan Keputusan yang Tepat: Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, informasi keuangan yang akurat dan relevan dapat disediakan, sehingga membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat
- Integrasi Data Statistik: Pendekatan ini memungkinkan pengumpulan data statistik yang bersifat kuantitatif, yang dapat diintegrasikan ke dalam analisis akuntansi untuk pemahaman yang lebih mendalam
- Perspektif yang Lebih Baik: Teori akuntansi yang didukung oleh pendekatan kuantitatif mampu memberikan perspektif yang lebih baik dalam melakukan pekerjaan di bidang akuntansi, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pelaporan keuangan
Dengan demikian, penggunaan pendekatan kuantitatif dalam penelitian akuntansi dapat memberikan manfaat dalam hal analisis yang terstruktur, pengambilan keputusan yang tepat, integrasi data statistik, dan pemahaman yang lebih mendalam terhadap fenomena akuntansi.Â
Dalam penelitian akuntansi, terdapat beberapa teknik analisis data kuantitatif yang umum digunakan, antara lain
- Analisis Deskriptif: Digunakan untuk merangkum dan menggambarkan data secara statistik, seperti mean, median, dan deviasi standar.
- Analisis Regresi: Untuk memahami hubungan antara variabel-variabel dalam akuntansi, misalnya hubungan antara penjualan dan biaya.
- Analisis Korelasi: Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara dua variabel dalam konteks akuntansi.
- Analisis Komparatif: Digunakan untuk membandingkan variabel-variabel dalam akuntansi antara dua kelompok atau lebih.
- Analisis Statistik Inferensial: Untuk membuat generalisasi dari sampel ke populasi, misalnya uji hipotesis.
Dengan menggunakan teknik-teknik analisis data kuantitatif ini, peneliti dapat menggali wawasan yang mendalam mengenai fenomena akuntansi berdasarkan data numerik yang dikumpulkan.
Penelitian kuantitatif dapat menunjukkan perspektif baru dalam teori akuntansi dengan cara berikut:
- Pengukuran yang Tepat: Melalui penggunaan data kuantitatif, penelitian kuantitatif dapat memberikan pengukuran yang lebih tepat terkait dengan fenomena akuntansi, seperti kinerja keuangan, risiko, atau nilai asset
- Pengujian Hipotesis: Dengan menggunakan analisis statistik, penelitian kuantitatif dapat menguji hipotesis-hipotesis yang mendasari teori akuntansi, sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam terkait dengan kebenaran atau kevalidan teori tersebut
- Pemodelan Matematis: Penggunaan model-model matematis dalam penelitian kuantitatif dapat membantu dalam mengembangkan teori akuntansi baru atau memperluas pemahaman terkait dengan fenomena akuntansi yang kompleks
demikian, penelitian kuantitatif dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan teori akuntansi dengan cara memberikan pengukuran yang tepat, menguji hipotesis, dan menggunakan model-model matematis untuk memperluas pemahaman terkait dengan fenomena akuntansi.
Berdasarkan sumber yang ditemukan, terdapat keterbatasan informasi yang secara khusus membahas diskursus teori akuntansi dengan pendekatan kuantitatif. Namun, dapat disimpulkan bahwa pendekatan kuantitatif dalam teori akuntansi mencakup penggunaan teknik-teknik seperti analisis regresi, peramalan, pengukuran risiko, dan pengambilan keputusan. Pendekatan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih terukur dan statistik terkait dengan teori akuntansi. Sementara itu, pendekatan kualitatif dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan kontekstual terhadap fenomena akuntansi, terutama dalam hal memahami bagaimana bahasa dan teks yang digunakan dalam transaksi, perwakilan, atau keputusan keuangan mempengaruhi percayaan dan pemahaman tentang akuntansi. Pendekatan ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan pilihan metode terbaik tergantung pada pertanyaan penelitian dan tujuan analisis.
DAFTAR PUSTAKA Â Â :
Vol. 3 No. 2 (2013): Jurnal Akuntansi Profesi, Desember 2013
HT Setijaningsih - Jurnal Akuntansi, 2012 - academia.edu
Volume 17, Nomor 1, Mei 2022 24 -- 37 http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jak ISSN: 1907-9958 (Print) 2385-9246 (Online)
VOL 1 NO 1 (2019): AKRUAL : JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN / Penerapan Nilai Wajar Untuk Penilaian Aset Perusahaan Perbankan Pada Bank Permata, Tbk. 2020-09-20
Vol 5 No 3 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 3 Tahun 2023 In Press /Feb 6, 2023
Farah Margaretha Leon ( 2023 ) " Metode Penelitian Kuantitatif ." SALEMBA
Vol. 1, No.1, April 2022 : PENINGKATAN TEORI AKUNTANSI SYARIAH DI INDONESIA". Garuda
Sujoko Efferin & Stevanus Hadi Darmadji & Yuliawati Tan  ( 2008 ) " Metode Penelitian Akuntansi ; Mengukap Fenomena dengan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif ." Graha Ilmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H