Dengan menggunakan analisis diskursus dalam penelitian akuntansi, peneliti dapat mengkaji aspek-aspek penting dari teori akuntansi yang mungkin tidak dapat diperoleh melalui pendekatan kuantitatif atau analisis data kualitatif secara mandiri.
Dalam teori akuntansi, analisis diskursus merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengkaji dan menganalisis teks secara kualitatif. Metode ini melibatkan pemahaman yang mendalam terhadap konteks, pergolakan, dan interpretasi teks serta bahasa yang digunakan dalam teks. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam analisis diskursus dalam teori akuntansi:
- Konteks: Analisis diskursus mempertimbangkan konteks di mana teks dihasilkan dan bagaimana konteks tersebut mempengaruhi penghasilan dan interpretasi teks
- Pergolakan: Dalam analisis diskursus, pergolakan adalah proses mengubah teks mentah menjadi teks yang lebih mudah untuk dibaca dan dipahami. Proses ini mencakup pembersihan, penyusunan, dan penafsiran teks
- Interpretasi: Setelah teks diubah, analisis diskursus melibatkan interpretasi teks untuk mengungkapkan arti yang diperoleh dari teks. Interpretasi ini dapat melibatkan pemahaman kontekstual, pergolakan, dan bahasa yang digunakan dalam teks
Dalam konteks teori akuntansi, analisis diskursus dapat digunakan untuk mengkaji bagaimana bahasa dan teks yang digunakan dalam transaksi, perwakilan, atau keputusan keuangan mempengaruhi percayaan dan pemahaman tentang akuntansi. Misalnya, analisis diskursus dapat membantu dalam pemahaman tentang bagaimana perwakilan keuangan sebenarnya menjadi alat untuk mengendalikan pemenuhan dan penyalahankan keputusan keuangan, atau bagaimana teks yang digunakan dalam berbagai jenis perwakilan keuangan menunjukkan perbedaan dalam pendekatan manajemen keuangan
Apa itu diskursus Teori Akuntansi pendekatan Kuantitatif?
                               Â
Pendekatan kuantitatif dalam teori akuntansi merupakan metode penelitian yang menggunakan data berupa angka dan statistik untuk menganalisis fenomena akuntansi. Pendekatan ini memungkinkan pengumpulan data yang lebih akurat dan analisis yang lebih spesifik.Â
Sebagai contoh, riset empiris akuntansi dengan pendekatan positivistik selalu berangkat dari standar akuntansi yang telah ada, karena tujuan utamanya adalah untuk menguji hipotesis dan menjelaskan hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel yang diteliti. Selain itu, pendekatan kuantitatif juga digunakan dalam penelitian akuntansi terkait dengan pendekatan etnografi, yang melibatkan pengumpulan data kualitatif untuk memahami budaya dan tradisi lokal.Â
Dengan demikian, pendekatan kuantitatif dalam teori akuntansi memberikan kerangka kerja yang lebih spesifik dan mudah dianalisis untuk mengejar karier penelitian akuntansi yang lebih mendalam dan mendukung. Pendekatan kuantitatif telah digunakan dalam penelitian di bidang manajemen, keuangan, dan akuntansi. Sumber pendekatan kuantitatif pada teori akuntansi dapat ditemukan dalam buku-buku yang membahas metode riset akuntansi dan penelitian-penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif.
Pemanfaatan metode kuantitatif dan kualitatif dalam dunia akuntansi seringkali mendatangkangkan perdebatan. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari cengkraman metode kuantitatif yang telah sedemikian kuat dalam ranah penelitian akuntansi. Kondisi ini menjadikan metodologi kuantitatif dan kualitatif dalam dunia akuntansi, jika dipandang dengan perspektif strukturalis, bersifat oposisi biner yang mengarah pada oposisi biner vertikal atau berkelas. Penelitian kuantitatif ditempatkan pada posisi atas, bahkan mengarah kepada hubungan hegemonic. Metode kuantitatif pada akuntansi melibatkan penggunaan data numerik dan teknik analisis statistik untuk mengukur, menganalisis, dan melaporkan informasi keuangan. Metode ini membantu para akuntan dalam membuat keputusan berdasarkan fakta-fakta numerik.
Pendekatan kuantitatif dalam teori akuntansi memberikan dasar yang kuat untuk analisis dan pengambilan keputusan berdasarkan data empiris. Dengan menggunakan alat-alat matematika dan statistik, para akuntan dapat memberikan informasi yang lebih akurat dan terukur bagi pemangku kepentingan perusahaan. Namun, penting juga untuk memahami keterbatasan dan asumsi-asumsi yang mendasari penggunaan metode kuantitatif dalam konteks akuntansi.
Dalam metode kuantitatif, analisis korelasi dipergunakan untuk mengukur keeratan hubungan atau korelasi antar dua variabel. Terdapat dua bentuk hubungan dari korelasi yaitu korelasi negatif yang menunjukkan penurunan dan korelasi positif yang memperlihatkan hubungan peningkatan. Di samping analisis korelasi, diperlukan pula analisis regresi yang digunakan sebagai pendugaan variabel dalam bentuk suatu persamaan yang menghubungan variabel bebas (X) dan variabel tidak bebas (Y). Dalam membentuk suatu pendugaan antar variabel dapat diperoleh melalui dua cara yaitu hubungan linier apabila berbentuk garis lurus dan hubungna non linier apabila berbentuk kuadratik, hiperbolik, geometrik dan logaritmik.