Mohon tunggu...
Nurul Izzatin
Nurul Izzatin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/mahasiswa

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Fakultas Ilmu sosial dan humaniora Program studi ilmu komunikasi 21107030012

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Sarungan" sebagai Komunikasi Kultural Orang Madura

22 Maret 2022   19:09 Diperbarui: 22 Maret 2022   19:15 2455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Madura merupakan nama pulau yang terletak di sebelah timur laut jawa timur. Pulau Madura memeiliki luas kurang lebih 5.158 km2  dengan jumlah penduduknya yang berjumlah hampir 4 juta jiwa yaitu sekitar 3.647.000 jiwa (dengan penghintungan terakhir pada 2013) dan kepadatan penduduk yang mencapai 706 jiwa/km2. 

Pulau Madura memiliki titik koordinat 70'S 113200'E. Ada berbagai macam etnis penduduk yang mendiami pulau Madura diantaranya ada Jawa, Bugis, dan Tionghoa.

Untuk bisa mencapai pulau Madura adalah dengan melalui jembatan Nasional Suramadu untuk jalur darat, dan untuk jalur laut bisa melalui pelabuhan Tanjungperak Surabaya yang berakhir di pelabuhan Kamal Bangkalan atau bisa juga dari pelabuhan Jangkar Situbondo menuju Pelabuhan Kalianget di Sumenep, dan bisa dengan melalui jalur udara seperti helicopter maupun pesawat terbang. 

Akan tetapi untuk jalur pesawat terbang sendiri masih belum ada bandara resmi yang dibuat, hanya bandara kecil yaitu bandara Trunojoyo yang terletak di kota Sumenep dengan jalur tempuh paling jauh antara Sumenep-Surabaya.

Pulau Madura terdiri dari 4 Kabupaten, yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Dimulai dari bagian paling barat dari pulau Madura yaitu kabupaten Bangkalan yang memiliki Julukan sebagai Kota karapan sapi dan memiliki motto "Cipta Indra cakti Dharma" yang berarti sebuah karya dan kerja keras manusia hanya terwujud bila mendapat Ridha Tuhan. 

Kemudian Kabupaten setelahnya adalah Sampang yang dijuluki sebagai kota sate Madura dan memiliki Motto Trunojoyo. Selanjutnya ada kabupaten Pamekasan yang dijuluki sebagai kota adat dan memiliki motto "madu ganda mangesti tunggal-mekkas jatna paksa jenneng dibi'" yang berarti Madura yang harum turut serta mewujudkan Indonesia bersatu-dengan kemampuan sendiri dan di dukung masyarakat untuk menjalankan roda pemerintahan. 

Dan kabupaten yang terakhir adalah Sumenep yang merupakan pusat dari kota Madura yang dijuluki sebagai bumi Sumekar dimana kata "sumekar" tersebut merupakan akronim dari "Sumenep Karaton", yang mana karena semenjaka dahulu wilayah ini terdapat puluhan keratin/istana sebagai pusat pemerintahan sang Adipati, yaitu Adipati Arya Wiraraja yang sekarang namanya diabadikan menjadi salah satu nama Universitas Swasta di Sumenep yaitu Universitas Wiraraja.

Suku Madura terkenal karena gaya bicara yang terkesan to the point, masayarakat Madura juga dikenal sebagai masyarakat yang hemat, disiplin, dan rajin bekerja keras. 

Seperti slogan masyarakat Madura yang berbunyi "abhantal omba' asapo' angin" (dalam Bahasa Indonesia "menggunakan bantal dari ombak dan menggunakan selimut dari angin"). 

Harga diri juga merupakan hal yang penting dalam kehidupan bermasyarakat di Madura, masyarakat Madura juga memiliki slogan tentang  hal ini yaitu "etembheng pote mata, ango'an pote tolang" (dalam Bahasa Indonesia "dari pada putih mata lebih baik putih tulang"). 

Dari sifat seperti inilah kemudian yang melahirkan tradisi/budaya carok pada sebagian masyarakat Madura khususnya daerah Sampang dan Bangkalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun